KH Tolchah Mansoer adalah seorang ulama dan tokoh pendidikan Islam di Indonesia yang dikenal sebagai pendiri Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU). Beliau lahir pada 10 April 1929 di Surabaya, Jawa Timur. KH Tolchah berasal dari keluarga yang taat beragama, sehingga sejak kecil ia sudah akrab dengan dunia pendidikan Islam dan nilai-nilai keagamaan. Â
Pendidikan awal KH Tolchah dimulai di lingkungan pesantren dan sekolah agama. Ia melanjutkan pendidikannya di Madrasah Ibtidaiyah dan kemudian masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya, beliau belajar di Pesantren Tebuireng, Jombang, salah satu pesantren terkenal di bawah asuhan KH Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Â
Pada 24 Februari 1954, KH Tolchah mendirikan IPNU bersama rekan-rekannya sebagai wadah kaderisasi pelajar muda Nahdlatul Ulama. Latar belakang pendirian IPNU adalah keprihatinannya terhadap kurangnya organisasi kepemudaan yang dapat membina generasi muda NU agar lebih aktif dalam pendidikan, agama, dan nasionalisme. IPNU bertujuan untuk memperkuat semangat keislaman, kebangsaan, dan keilmuan di kalangan pelajar, sekaligus mempersiapkan kader yang mampu melanjutkan perjuangan NU. Â
KH Tolchah dikenal sebagai sosok yang visioner dan memiliki kepedulian tinggi terhadap pendidikan. Selain aktif di IPNU, beliau juga berperan dalam berbagai kegiatan keagamaan, sosial, dan politik. Dedikasinya terhadap pendidikan tercermin dari semangatnya dalam membangun kesadaran pelajar akan pentingnya ilmu pengetahuan sebagai jalan menuju kemajuan. Â
Di luar perannya sebagai pendiri IPNU, KH Tolchah juga aktif dalam mengembangkan dunia pesantren dan pendidikan Islam di Indonesia. Ia menjadi salah satu inspirasi bagi para ulama muda untuk terus memperjuangkan Islam yang moderat dan inklusif. Hingga akhir hayatnya, ia tetap menjadi figur panutan yang dihormati, baik di lingkungan NU maupun masyarakat luas. Â
KH Tolchah Mansoer meninggalkan warisan besar berupa organisasi IPNU yang hingga kini terus eksis sebagai wadah pembinaan generasi muda. Semangat dan visi yang beliau tanamkan menjadi dasar perjuangan pelajar NU untuk terus berkembang dan berkontribusi bagi bangsa dan agama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H