Cerita ini saya dapat dari teman saya: Dalam sebuah demonstrasi paling besar sepanjang sejarah republik indonesia. Jargon yang diusung, "KAMI MENGUSULKAN ABURIZAL BAKRIE SEBAGAI PAHLAWAN NASIONAL" Seperti biasa, ditugaskanlah wartawan Koplak dari Koran Nasional Kompos untuk mewawancarai jubir demonstran. W: slamat siang, mas. J: Siang juga, (sambil tereak-tereak, Ical, Ical, Pahlawan, Pahlawan. W: Kenapa anda mendukung Ical jadi Pahlawan? J: Tentu dong mas, kan dia orang terpenting di negeri ini yang konon katanya tersangkut kasus Lapindo. W: Owh, Lah, kok malah anda usulkan jadi pahlawan? J: Anda ini wartawan tapi kok bego yah, dari koran mana siy? Secara gitu loh, dia kan yang paling sering bilang kalo lumpur lapindo itu bencana alam. W: Kok saya tambah bingung sama jawaban mas ini?? Memang Ical itu yang paling sering bilang begitu, tapi kenapa anda ingin beliau jadi Pahlawan? apa relevansinya? J: Gini loh mas, berkat ical, kan pemerintah jadi percaya kalo lumpur lapindo itu bencana alam. nah, jadi, kalo besok-besok ada perusahaan yang mengalami kasus serupa, kan tinggal bilang, ini seperti lumpur lapindo, hanya bencana alam. Nah, jadinya, perusahaan itu gak usah bayar ganti rugi ke rakyat, jadinya perusahaan itu tidak jadi bangkrut. Perusahaan tidak bangkrut, Ekonomi Nasional akan terus berkembang, dan masyarakat menjadi makmur. W: Owh, saya paham sekarang. Tapi kan, biasanya Pahlawan Nasional itu orangnya sudah meninggal? J: Benar sekali. Secara Fisik, Ical memang masih hidup, akan tetapi, Hati nuraninya telah lama meninggal dunia mas. Jadi, semua kriteria Pahlawan Nasional sudah beliau penuhi semua. Sumber Foto: http://www.eramuslim.com/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H