Mohon tunggu...
Ipmasi Sukabumi
Ipmasi Sukabumi Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kuceritakan Sedikit Tentang Kemakmuran pulau Kura

26 Februari 2019   08:39 Diperbarui: 26 Februari 2019   09:04 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto ipmasismi

Penulis: Akbar Taslim, S. H

Ku tegaskan kami sudah terbiasa hidup dengan Alam.

Perlu pula diceritakan disini, kampung ku Pulau Kura tepat di lengkukan teluk Pulau Pantar, berhadapan langsung laut bebas. Ini menggambarkan orang-orang di pulau kecil itu sangat peka terhadap perubahan Alam (iklim, cuaca) artinya bahwa secara fisik mereka sudah terbiasa dengan bisingnya ombak yang mnggemuru hingga menghantam bebatuan pesisir - kokoh layaknya terumbu karang dan tak mudah terpengaruh layaknya perahu-perahu nelayan yang terombang-ambing badai. Lalu mereka ramah pada setiap yang datang, ini menandakan kami siap dan terbiasa terhadap gejolak atau sentimen sosial kami pun tau bagaimana cara menyelesaikan.
secara keteraturan hukum Alam, kampung kami mendapat curah hujan yang kurang (sangat sedikit), hingga secara kasar aku menyebutkan "unsur hara pun enggan tumbuh ditanah kami". Namun orang tua kami menyempatkan untuk bercocok tanam dengan kecukupan itu sekedar bekal untuk menghadapi kemarau panjang. Dalam mengisi musim kemarau itu bersamaan dengan hangat panas terik matahari yang sangat alami, orang-orang kami sangat paham soal ini. Kala malam dan siang hari kami mengais rejeki di samudera luas mencari ikan dan rempah-rempah lainnya. Sehingga kemudian hari kami dikenal memiliki perawakan yang tinggi besar, kulit tebal hitam kecoklatan dengan rambut kriting seperti lazimnya gelombang.
Hal ini mengajarkan pada kami untuk memanfaatkan musim dengan baik dan menjaga peri hubungan dengan Alam serta tetap survive dalam situasi dan kondisi apa pun.
Dari itu semua hingga kami tidak menemukan orang-orang dikampung ku mengemis dan meminta-minta, tidak ada yang mengobral suara (pengamen), pencuri dll.

Jadi KUNYATAKAN ...
HEI KAU YANG MENGUMBAR JANJI !!
jangan sekali-kali kau membujuk rayu orang-orang kami hingga menggangu nyenyak tidur anak cucu kami.
HEI KAU YANG BERKAMUFLASE ATAS JAS DAN DASI !!
jangan sekali-kali memberikan angan-angan palsu pada orang-orang kami hingga membuat mereka ketakutan dan merasa bersalah dalam hidup.

Kalau hendak mencuri jangan di tanah kami
Kalau mau membodohkan jangan di bangsa kami
Kalau memiskinkan, menindas dan bahkan menjarah jangan dengan orang-orang kami.

KAMI SUDAH TERBIASA DENGAN ALAM

Suluh Muda From The Island PK

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun