Sungguh miris mendengar atau membaca berita tentang kekerasan anak di sekolah. Terakhir berita tentang kekerasan anak Sekolah Dasar di Bukittinggi sungguh menghawatirkan. Kekerasan sudah menjadi perbuatan “iseng” seolah tidak memiliki dampak yang serius. Kasus ini telah menarik berbagai lapisan masyarakat untuk mengupas, membahas bahkan mendiskusikannya dalam forum-forum resmi mungkin. Ini adalah langkah positif untuk kemudian menghasilkan formula tepat dalam mengurai dan menyelesaikan permasalah tersebut.
Ada satu yang menarik, bahkan lebih menarik dari kasus itu sendiri, yaitu komentar beberapa kalangan bahwa itu sepenuhnya kesalahan guru. Gurulah yang kemudian harus mendapatkan sanksi. Pendapat ini seolah-olah pendapat yang benar sama sekali. Pandangan ‘penyebab tunggal’ ini rasanya tidaklah elok. Secara pribadi saya lebih cenderung mengatakan bahwa terlalu simplifikasi bila kasus kekerasan siswa itu adalah kesalahan guru. Ini adalah kesalahan bersama, akibat ketidakpedulian banyak komponen masyarakat terhadap perkembangan psikologis anak bangsa.
Pendidikan bukanlah tanggung jawab guru atau sekolah saja. Pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Pendidikan adalah proses mempengaruhi manusia secara terarah menuju kea rah yang lebih baik dengan tujuan utamanya adalah memanusiakan manusia. Sehingga apapun bentuknya yang memiliki tugas atau fungsinya mempengaruhi manusia memiliki andil dalam proses pendidikan ini. Pemerintah, lembaga social, lembaga bisnis, media cetak, media elektonik, masyarakat dan keluarga semuanya bertanggung jawab terhadap proses pendidikan ini.
Pertanyaannya adalah siapakah yang lebih banyak memberikan pengaruh negative terhadap manusia dalam hal ini anak-anak usia Sekolah Dasar? Apakah guru, lembaga social, media cetak atau media masa? Maka sanksi yang harus diberikan pun harus tepat kepada mereka yang memberikan pengaruh negative tersebut.
Saya masih ragu bahkan tidak percaya bila ada guru yang mengajarkan kekerasan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H