Mohon tunggu...
Ipik Ernaka
Ipik Ernaka Mohon Tunggu... pegawai negeri -

pengen belajar segala hal yang manfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bully; Kesalahan Guru?

14 Oktober 2014   19:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:03 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sungguh miris mendengar atau membaca berita tentang kekerasan anak di sekolah. Terakhir berita tentang kekerasan anak Sekolah Dasar di Bukittinggi sungguh menghawatirkan. Kekerasan sudah menjadi perbuatan “iseng” seolah tidak memiliki dampak yang serius. Kasus ini telah menarik berbagai lapisan masyarakat untuk mengupas, membahas bahkan mendiskusikannya dalam forum-forum resmi mungkin. Ini adalah langkah positif untuk kemudian menghasilkan formula tepat dalam mengurai dan menyelesaikan permasalah tersebut.

Ada satu yang menarik, bahkan lebih menarik dari kasus itu sendiri, yaitu komentar beberapa kalangan bahwa itu sepenuhnya kesalahan guru. Gurulah yang kemudian harus mendapatkan sanksi. Pendapat ini seolah-olah pendapat yang benar sama sekali. Pandangan ‘penyebab tunggal’ ini rasanya tidaklah elok. Secara pribadi saya lebih cenderung mengatakan bahwa terlalu simplifikasi bila kasus kekerasan siswa itu adalah kesalahan guru. Ini adalah kesalahan bersama, akibat ketidakpedulian banyak komponen masyarakat terhadap perkembangan psikologis anak bangsa.

Pendidikan bukanlah tanggung jawab guru atau sekolah saja. Pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Pendidikan adalah proses mempengaruhi manusia secara terarah menuju kea rah yang lebih baik dengan tujuan utamanya adalah memanusiakan manusia. Sehingga apapun bentuknya yang memiliki tugas atau fungsinya mempengaruhi manusia memiliki andil dalam proses pendidikan ini. Pemerintah, lembaga social, lembaga bisnis, media cetak, media elektonik, masyarakat dan keluarga semuanya bertanggung jawab terhadap proses pendidikan ini.

Pertanyaannya adalah siapakah yang lebih banyak memberikan pengaruh negative terhadap manusia dalam hal ini anak-anak usia Sekolah Dasar? Apakah guru, lembaga social, media cetak atau media masa? Maka sanksi yang harus diberikan pun harus tepat kepada mereka yang memberikan pengaruh negative tersebut.

Saya masih ragu bahkan tidak percaya bila ada guru yang mengajarkan kekerasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun