Meneruskan cerita Artikel yang lalu tentang : Hantu BBM menghadang Jokowi.
Koran hari ini memberitakan lagi tentang desakan pengamat Ekonomi Faisal Basri , agar Kabinet Presiden SBY yang umurnya tinggal sekitar 2 bulan lagi untuk menaikkan BBM Bersubsidi dengan alasan sudah jauh dari harga ekonomis sehingga prediksi subsidi BBM dari APBN-P 2014 meleset yang bila makin membengkak tentunya akan membebani Kabinet Presiden berikutnya. Kurtubi, pengamat perminyakan turut meng amini usulan Faisal Basri tersebut.
Walaupun secara aktial, usulan Faisal Basri dan Kurtubi tersebut cukup masuk akal dan sesuai dengan kompetensi mereka, Faisal Basri sebagai pengamat Ekonomi maupun Kastubi sebagai pengamat Perminyakan, tetap menimbulkan pertanyaan usulan tadi. SBY dan kabinetnya didesak dalam bulan ini menaikkan harga BBM bersubsidi Rp 1.500 per liter sehingga harga premium menjadi Rp 8.000 dansolar bersubsidi menjadi Rp 7.000 perliter.
Karena penasaran, saya mencoba tanya " mbah Google", ternyata oh ternyata, baik Faisal Basri maupun Kurtubi termasuk Nominator Kabinet Jokowi....hehe. Dari Kabinet Alternatif Usulan Rakyat, Faisal Basri merupakan Nominator Menteri Jokowi untuk Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasionaldan Kurtubi adalah Nominator Menteri BUMN. Sedangkan versi Indo Barometer, Faisal Basri adalah Nominator Menko bid Perekonomian dan Nominator Menteri Keuangan, sedangkan Kurtubi adalah Nominator Menteri ESDM.
Sebagaimana diketahui, suasana perpolitikan di Tanah Air sedang tidak konduktif, terutama sehubungan sengketa Pilpres yang sedang digugat capres no Urut 1 ke Mahkamah Konstitusi (MK), tentunya bila SBY melaksanakan usulan mereka, jelas akan makin memperkeruh suasana perpolitikan di Tanah Air. Menaikkan BBM adalah kebijakan yang tidak populis, sebagaimana biasanya akan diikuti demo rakyat sehingga tentunya lengsernya SBY yang tinggal menghitung hari akan diwarnai hujatan, kasihan SBY bila hal tersebut benar- benar dilaksanakan, walaupun Faisal Basri memberikan iming- iming " SBY bakal meninggalkan Legacy sebagai Negarawan Bijak Bestari".
Positif Thinking nya apabila SBY benar-beenar menaikkan BBM bersubsidi sesuai anjuran pengamat Ekonomi Faisal Basri dan pengamat Perminyakan Kastubi adalah........Ranking Nominator Menteri untuk Faisal Basri dan Kartubi jelas menaik, sehingga tentu saja kemungkinan di Menteri kan lebih terbuka lebar....hehe( saya bingung, ini positif Thinking atau Negatif thinking ya...hehe).
Apabila ternyata ditunjuk menjadi Menteri kabinet Presiden berikutnya, bisa " kipas-kipas, bernafas lega" yang tentu saja paling tidak untuk masa kepemimpinan Presiden terpilih berikutnya tidak diwarnai demo BBM pada awal-awal kepemimpinannya....
Bahan bacaan :
Hantu BBM menghadang Jokowi
Koran Kompas, 12 Agustus 2014
Koran Radar Banyumas, 13 Agustus 2014