Oleh : Ipi Fernandez
Artikel semalam”Pedang V Kejujuran”saya anggap paling menarik dan pasti banyak yang baca dan beri komentar. Sengaja saya cuekin dan baru sekarang saya buka dan melihat betapa terkejut ,yang baca cuman 21, komentar nol. Begitupun dengan artikel”Serbu Aceh” karena Tulisan ini bertepatan dengan tragedi gempa aceh saya menduga pasti banyak yang membaca dan beri komentar , saya akan pasif, biarkan para sahabat yang berinisiatif, saya akan menempatkan diri sebagai penggagas saja.eh lagi lagi sepi.
Alam bawa sadar terkadang susah dikontrol.Putus asa, merasa kesepian, diremehkan teman terus menghantui . Sejenak saya cuekin biar rasa ini lewat dari kepala saya. Sembari duduk di sofa tua menatap keluar kamar kembali membidik kamar otak dan hati. Benarkah putus asa,kesepian, diremehkan memang benar adanya ataukah ketajaman rasa dan kepekaan jiwa ini yang mulai tumpul? Yang tidak mampu lagi membedakan artikel mana yang bermutu, mana yang menggugah setiap orang yang membaca?. Dengan akal yang mulai melemah ,yang tidak mampu lagi menulis artikel yang paling tidak kategori baik dari yang buruk .Saya mulai galau,karena saya memang terlalu bodoh,tidak pas berada di sini. Berhenti ?ataukah harus saya lanjutkan? Ah,saya sedang berada di persimpangan jalan.
Lolong pada malam,04/05/2012
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI