Perjalanan yang menakjubkan
Membuka mata pikiranku
Angin laut menyeret langkahku kesebrang
Aku ingin melihat disana
Dibalik bukit yang tandus
Perjalanan yang menggetarkan
Menggugah hati nuraniku
Seorang bocah merangkak ditimbunan sampah
Ia mengais sisa makanan
Keringat deras mengucur
Ketika aku Tanya ia tersenyum jabat tanganku
Ia ta pernah ytau siapa gerangan ayah ibunya
Yang masih diingat angin pesisir
Ketika ia dihempas ombak ke pantai
Sejak saat itu yang ia tahu
Setiap hari harus disini
Berebut sisa dengan cacing dan burung
Untuk menyambung nafas
Dialah anak sampah
Semakin jauh kelembah
Dibawah cemara aku merenung
Gemercik air pancuran tak memberiku isyarat apapun
Bayangan anak sampah menghantuiku
Gejalah apakah yan tengah terjadi
Mungkin Tuhan tengah mengirimkan saksi
Bahkan kita ta ambil peduli
Terbuktilah kita semakin jumawa
Mari Tanya bayangan di kaca
Ia tak pernah berdusta
Minggu yang Hening.22/07/2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H