Berjalan diam-diam
menelusuri lorong sepi
dari kejauhan terlintas sosok ibu muda
berdiri diam didalam gelap
Langkah diam-diam mendekat
"malam" sapaku
dia diam terus menatapku dengan nanar
'malam' sapaku sekali lagi
tetes butir bening menggenangi wajahnya
aku panggilnya dengan suara lembut
malah menatapku semakin curiga
Dari sudut matanya dapat aku duga
dia sedang mencari entah apa,
tetes keringat turun satu satu
malah aku semakin curiga
laparkah?,hauskah?
antara dukanya dan getaran rasa ini
dari tingkahnya yang gelisah
dan rasa ini menahan getar
aku jadi seperti bayi
yang serba ta mengerti
langit seperti berputar dan berputar lagi
nah, sekarang siapa yang salah yu
catatan malam minggu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H