Mohon tunggu...
Mohammad Irfan Ramly
Mohammad Irfan Ramly Mohon Tunggu... -

yang menyapa dari timur indonesia dengan keyakinan sederhana untuk terus melakukan hal - hal baik yang menyenangkan. selalu bergerak. mena !!!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

@adaraldila : Hujan yang (Tidak) Marah

12 Mei 2011   17:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:47 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan jatuh dari malam kemarin Dan sepertinya juga masih belum akan pulang malam ini Lalu aku masih terus berada jauh darimu Harus tetap untuk cukup puas dengan menemukan lampu – lampu kuning yang ercahaya lalu memantulkan wajahmu pada titik – titik air yang jatuh diatas jalan raya Aku merindukanmu Mungkin sudah bosan kamu mendengarnya Mungkin juga sudah ratusan kali aku menyatakannya Tapi aku memang hanya bisa mengatakan itu sambil terus membayangkan kita berada dekat dan saling memberi pelukan Mari sini sayang Beri aku jemari yang katamu hanya akan lengkap sela – selanya bila diisi jari – jariku Mari sini sayangku Berada tepat disamping kiriku untuk membuatku yakin tidak perlu bertanya kapan hujan ini reda Sorot lampu mobil pecah dimata dan aku memang masih seperti nambak bahagia dengan kesendirian Tapi aku selalu tahu bahwa bersamamu adalah baik Sebaik aku terus merasa merindumu adalah bagian terbaik yang akan terus melindungiku Bahkan dalam badai sekalipun Manisku Aku masih akan terus bersama kesendirian ini Hingga tiba suatu hari dimana bersamamu adalah keniscayaan Dimana aku tidak akan lagi menyembunyikan wajah pucatku dari sorot lampu mobil yang menemukan betapa dinginnya aku malam ini bersama hujan yang bagiku tidak marah melainkan menemaniku. --- ps : untukmu yang jauh dan untuk dua sejoli yang berpelukan menunggu hujan reda. :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun