Menjelang klimaks ajang perhelatan Piala Dunia 2014, dimana pada Real Final terjadi pertemuan Argentina vs Jerman sebagai partai ulang atau revans Final Piala Dunia 1990 di Italia, akan sangat menarik melihat bakat-bakat sepakbola kedua negara bertemu setelah 24 tahun yang lalu. Kalau pada Final 1990, Argentina masih mempunyai Maradona, Oscar Ruggeri, Buruchaga dll, saat ini figur itu diwakili Messi, Di Maria, Higuain dan Lavezzi.Sementara Jerman saat itu mempunyai Lothar Mattheus, Juergen Klinsman dan Andreas Brehme, saat ini Mehzud Ozil, Thomas Mueller, Sammy Khedira dll.
Terlepas dari "dahsyatnya" permainan final nanti, menarik untuk melihat visualisasi Piala Dunia 2014 ini, dimana akan sangat jauh berbeda dengan Final 1990 tentunya. Saat ini teknologi garis gawang yang menjadi salah satu komponen untuk menentukan hasil pertandingan, disamping juga vanishing spray untuk menentukan dimana posisi pagar betis harus berdiri. Hal lain tentu saja penggunaan steady-cam untuk menggambarkan gerakan pemain selain stationary camera yang diletakkan di sejumlah sudut lapangan memperkaya gambar yang disajikan ke penonton. Kalau anda melihat sejumlah hasil shot kamera dari beberapa sudut kamera saat slow motion terjadinya gol atau terjadinya pelanggaran, betapa sangat "lengkap" dan runutnya pertandingan sepak bola saat ini.
Dikutip dari situs Televisual (2), persiapan untuk penyelenggaraan siaran langsung sepak bola ini ternyata sangat kompleks. Dengan konsep tayangan kualitas tinggi untuk dapat disaksikan lewat televisi, desktop, mobil (handphone) dan tablet oleh 3.5 milyar orang di seluruh dunia, FIFA menunjuk perusahaan HBS (Host Broadcast Services) yang berbasis di Swiss untuk melakukan liputan ini. Perusahaan ini memang dipercaya sejak World Cup 2002 Jepang/Korea dalam melakukan liputan siaran langsung karena netral dan reliable (dapat dipercaya) untuk kualitas tayangannya.
Ada 12 kota penyelenggaraan Piala Dunia 2014, dibandingkan 4 tahun lalu di Afrika Selatan yang cuma 10 kota. Jarak antara satu kota dan kota lainnya sangat jauh ,contoh dari Stadion Manaus ke Fortaleza lewat perjalanan darat berjarak hampir 3,600 mil (hampir 6 ribu km), atau sejauh London ke Moscow pulang pergi. Artinya belasan penerbangan carteran harus disiapkan untuk menerbangkan alat produksi dan crew ke masing-masing kota tempat penyelenggaraan.
Untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pemegang 230 hak siaran langsung sepakbola di seluruh dunia, HBS mendirikan Pusat Penyiaran International (International Broadcasting Center) di kota Rio de Janeiro seluas 55 ribu meter persegi (atau seluas 8x football pitches (105 x 68 metres), seukuran stadion Old Trafford-Manchester United (1). Di tempat seluas ini 83 broadcasters akan menjadi host dari seluruh 64 pertandingan yang terjadi di piala dunia ini. Tugas HBS lain adalah untuk penyediaan tempat wawancara/konperensi pers pada 12 stadion tempat pertandingan.
Ternyata untuk penyelenggaraan kegiatan yang mega besar ini, HBS bekerjasama dengan Sony sebagai penyedia perangkat kamera dan kebutuhan produksi lain dimana Sony memperkerjakan 7 subcontractor yang membantunya yaitu dari : Sonosvts, Presteigne Charter, Studio Berlin, CTV Outside Broadcast, Outside Broadcast, AMP Visual TV and Broadcast RF.Sony dipercaya mampu menghasilkan kualitas gambar dengan kualitas terbaik (High Definition/HD) siaran langsung dari 64 pertandingan.
Seperti sudah diinformasikan karena jarak antara stadion terlalu jauh untuk dijangkau lewat OB Van (studio televisi yang didisain ada di dalam mobil van), maka Sony membangun studio container (studio tv yang ada didalam peti kemas/container) yang ukurannya 3x lebih besar dari OB Van dan dibuat di Munich, Jerman. Studio container ini didisain sangat nyaman sehingga sutradara dan kru serasa berada di rumah. Bagaimana tidak? Full air conditioner, makanan dan hiburan yang selalu tersedia selama berlangsungnya siaran langsung Piala Dunia 2014.
Untuk liputan pertandingan ternyata ada 37 kamera bekerja saat pertandingan (lebih 5 kamera dari 32 kamera sebelumnya di Afrika Selatan pada 2010). Kebanyakan kamera yang digunakan berjenis Sony HDC-1500 dan HDC-2500s. Jumlahnya total 224 kamera termasuk 64 Super-slow motion camera chains.
Untuk penyediaan sutradara, HBS bertanggung jawab juga dengan menggunakan konsep "the dream team" yang sejak tahun 2002 sudah diaplikasikan. Artinya sutradara dan tim pendukungnya (yang tetap dan pilihan sutradara) termasuk dalam satu paket. Sang sutradara diberikan kebebasan dalam menyeleksi tim pilihan yang disukainya.
Bicara lengkapnya gambar suasana sebelum dan sesudah pertandingan, sepak bola seperti halnya pesta pembukaan dan penutupan olimpiade menjadi panggung Off air yang di On air kan secara sempurna. Panggung dinamis dimana tempat orang bersuka cita, gembira tapi juga tidak sedikit air mata keluar ketika tim nasional kebanggaannya harus kalah. Setiap shot baik close up, medium shot, longshot, aerial shot (dari udara) serta helicopter shot memperkaya gambar dan semuanya untuk "kenikmatan" menonton pertandingan siaran langsung sepak bola yang jauh dari faktor suap dan pengaturan skor.
Tak bisa disangkal Piala Dunia 2014 merupakan event olahraga multimedia terbesar dalam sejarah kata Direktur TV dari FIFA, Niclas Erison (3). Bahkan di Amerika Serikat, negeri Basket Ball, rekor penonton yang menyaksikan pertandingan babak 16 besar antara Amerika Serikat vs Belgia di saluran ESPN dan Univision mencapai 5.3 juta orang, sesuatu yang tak diperkirakan sebelumnya oleh kedua stasiun televisi tersebut.
Yuk kita tunggu Juara baru Piala Dunia 2014 yang keempat buat Jerman atau yang ketiga buat Argentina.
Referensi:
(1)http://en.wikipedia.org/wiki/Association_football_pitch
(3) http://www.fifa.com/aboutfifa/organisation/news/newsid=2401405/index.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H