Menarik untuk melihat upaya dan kerja keras para produser, penulis kreatif dan kru televisi dalam mengemas program ulang tahunnya sepanjang tahun 2015. Walaupun usaha dan ikhtiarnya dalam menghasilkan program dan produk yang layak tayang dan jual ada yang tak sebanding dengan output hasil ratingnya. Memang ternyata tidak mudah memperkenalkan dan memperjuangkan sebuah karya live event entertainment begitu program non drama ini disebut, karena bisa jadi karya yang secara off air menarik, tapi secara on air justru anti klimaks karena bisa jadi banyak penyebabnya pesawat televisi pemirsanya belum mencapai teknologi yang ditawarkan lewat program spesial itu, juga karena transmisi yang buruk sehingga hasil tayangnya tidak seratus persen pesan dan kesannya sampai. Hal lain juga ditayangkan di waktu (time slot)Â yang kurang tepat karena penonton sudah biasa menonton acara tertentu dari stasiun televisi lainnya setiap hari sehingga program khusus dan spesial dari televisi yang berulang tahun ini terlewatkan.
Ulang tahun sebuah televisi sudah menjadi tradisi menjadi ajang unjuk gigi dan pamer kebolehan bagaimana tim produksi sebuah televisi mempertontonkan kemajuan kualitas produksinya (production value), dan ini memang penting sebagai tolok ukur dinamika positif macam apa yang mereka inginkan. Pada tahun 2015, hampir semua televisi mempunyai tema untuk ulang tahunnya seperti Indosiar (Konser Raya 20 tahun), SCTV (Malam Puncak 25 tahun), RCTI (Malam Puncak 26 tahun Laga Bakti), ANTV (Indonesia Keren 22 tahun ANTV), MNCTV (Kilau Raya MNCTV 24), Global TV (Lucky 13), TransMedia-Trans TV dan Trans 7 (14 Transmedia Inspirasi Negeri) dan Net TV (NET. 2.0 Anniversary) sementara stasiun televisi lain yang lebih fokus ke berita dan dokumenter seperti Kompas TV,Metro TV dan TV One tidak kita bahas disini.Â
Para penampil dan pesohor yang menjadi ikon stasiun televisi itu juga kerap ditampilkan untuk memberikan warna lain supaya berbeda dengan stasiun televisi lainnya seperti mengundang penyanyi dan artis film asing. Seperti SCTV mengundang para bintang Elif, sinetron Turki yang tahun ini sangat "happening", ANTV mengundang bintang TV/film Bollywood karena serial Mahabrata dan disusul Jodha Akbar tahun ini juga sukses. Sedangkan RCTI mengundang bintang-bintang dari sinetron topnya tahun ini Preman Pensiun dan juga grup band Denmark yang terkenal tahun 90an, Michael Learns To Rock(MLTR). Dan yang monumental dan jadi pembicaraan adalah keberanian Net TV yang selalu mengundang penyanyi asing yang sedang "in" seperti Demi Lovato dan Karmin. Namun artis penyanyi lokal baik yang sudah legendaris dan atau yang sedang ngetop hampir selalu hadir di setiap pagelaran ulang tahun ini seperti Iwan Fals, Sheila On 7, Agnes Mo, Syahrini, Ayu Ting Ting, Cita Citata dll.
Dilihat dari durasi perayaan ulang tahun itu ditayangkan nonstop antara 4 hingga 5 jam dari pukul 18:00/19:00 hingga pukul 24:00/25:00 (01 pagi), dan sebagian boleh bertepuk dada karena sukses dalam pencapaian rating dan sharenya dibandingkan tahun sebelumnya tapi ada juga yang terpaksa gagal dan bukan karena buruk proses produksinya yang kebanyakan live ini, tapi karena harus head to head dengan program lain di televisi sebelah yang sudah tradisi jadi penguasa di time slot tersebut.
Contoh RCTI yang sama hari ulang tahunnya dengan bekas saudaranya SCTV emoh bersaing pada hari yang sama. RCTI dengan brilyan memilih tanggal 26 Agustus untuk menayangkan program ultahnya dan kebetulan stasiun ini ulang tahun ke 26. Hal ini dilakukan karena pada tahun 2014, ketika head to head dengan SCTV, RCTI kalah telak saat itu. Pada tahun 2014, SCTV dengan mengusung tema Malam Puncak 24 Teristimewa mendapatkan rating 4.6/27.4 , bandingkan dengan RCTI dengan tema Maha Karya 25 RCTI, yang justru dapat rating pada tayangan rerunnya (ulang).Â
Bicara soal lokasi shooting di luar kota hanya dilakukan oleh ANTV di Candi Prambanan-Jogjakarta dan juga Rajawali TV di Surabaya. Bagaimana dengan performa keseluruhan perayaan ulang tahun stasiun televisi tahun ini, kalau dilihat dari hasil pencapaian rating, SCTV, Indosiar dan ANTV bagus, RCTI,MNCTV dan Global lumayan , sementara Trans Media ada penurunan, sedangkan Net TV, walaupun bagus production value dari pagelaran ultahnya, ternyata belum masuk hitungan rating, mungkin karena tayangannya sifatnya segmented dan izin siarannya masih lokal.Â
Melihat konsep produksi dan tayangannya hampir semua televisi punya kemiripan selain menampilkan artis terkenal, mempromosikan program televisinya yang akan tayang dan program tvnya yang punya rating bagus, dan juga menawarkan konsep teknologi baru baik set, panggung,property dan multimedianya. Hanya sayangnya selain kendala persaingan ketat antar televisi, budaya internet dan sosial media yang semakin kuat serta tayangan yang monoton, dan makin berkurangnya penonton televisi, akhirnya bermuara pada output program yang diproduksinya yang tidak sesuai harapan.
Television could perform a great service in mass education, but there’s no indication its sponsors have anything like this on their minds.  (Tallulah Bankhead-Hollywood Actress)
Â
Ref: