Mohon tunggu...
Iwan Permadi
Iwan Permadi Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja kreatif televisi dan Guru Bahasa Inggris

a freelance tv creative

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

The REMIX, Ajang Pencarian Bakat Heboh!

8 November 2015   14:46 Diperbarui: 8 November 2015   14:46 1464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tayangan The Remix Net TV pada Sabtu Malam, 07 Nopember 2015 seolah membawa penonton di rumah hadir di panggung musik yang hingar bingar namun tetap terjaga kualitas visual dan audionya.  Tampilan 4 peserta dari The Big 4 cukup menghibur dengan tema lagu-lagu ethnik yang dari berbagai daerah digabungkan menjadi satu kesatuan yang melodious dan mengundang penonton untuk bergoyang. Dari lagu Poco Poco, Bubuy Bulan, Ampar Ampar Pisang, Sinanggar tulo dll dikombinasikan dengan irama gendang Sunda, Tari Saman dan aneka budaya gerak, tari dan musik dari seluruh Indonesia.

Seperti yang dikatakan oleh salah satu juri episode kali ini, Adib Hidayat, bahwa DJ (Disc Jockey)/The Remixer saat ini bisa dianggap sebagai Rock Star karena peranannya yang krusial dalam mendesain sebuah komposisi unit tontonan yang tidak hanya meliputi pemilihan lagu saja, tapi juga koreografi, kostum, penari dan multi medianya.  Peranan penyanyi juga besar juga disamping kepiawaian dalam bernyanyi dan menari, tapi juga mampu menerjemahkan keinginan DJ agar terjadi chemistry yang terjalin apik.

Dari 4 penampil tadi malam, grup Sound Wave yang digawangi Rini Idol dan Jevin Julian tetap tak tergoyahkan dan teratas dalam pengumpulan suara lewat voting disusul grup Mono Stereo yang diisi oleh Melly Mono dan Osvaldo Rio sebagai DJ dan terakhir WildeOnes milik Denada dan Jesse.Sedangkan grup Rara Surya yang diisi Mey Chan dan NSG ada di posisi juru kunci.

Kembali soal kemasan/packaging tampilan memang menentukan disamping faktor nilai tambah yang ternyata dimiliki oleh grup Sound Wave lewat Djnya, Jevin Julian yang mampu melakukan beatbox yaitu Keterampilan memainkan alat musik lewat mulutnya yang tidak bisa dilakukan oleh ketiga DJ/penyanyi tim lainnya. Dengan raihan 36 persen pemilih agaknya grup ini punya potensi ke babak grand final.

Program ini ditayangkan sejak awal Oktober lalu dan ada tiga juri pada awalnya yaitu Maia Estianty, Winky Wiryawan dan Addie MS, tapi tayangan tadi malam hadir jury “baru/pengganti” Titi Rajo Bintang dan Adieb Hidayat.  

Lewat program ini kita juga belajar banyak istilah musik yang terus terang rada baru dan trend , apalagi kalau bukan  pumping, edgy,hype dan pecah. Sepertinya program musik dengan unsur dominan music techno ini mencoba menerobos kungkungan program musik yang kebanyakan ngomongnya tapi sedikit musiknya juga panggung musik yang cuma jadi ajang lipsync saja.

Keterampilan host (Deva Mahenra) terlihat memang gape dengan istilah musik dan interaksinya dengan juri dan para peserta. Sutu aset host baru yang tidak itu-itu saja yang ditampilkan di televisi sebelah yang malah nggak ngomongin musik tapi hal-hal lain yang tidak ada hubungannya dengan musik.

Program The Remix memang ciamik untuk ditonton karena selain banyak variasi presentasinya tapi juga tayangan ini dilakukan secara Live. Penayangan dan produksi program secara Live itu selain tidak mudah juga perlu banyak rehearsal (latihan) dan juga rada njelimet persiapannya. Beda dengan siaran news di studio atau live reporter di lapangan.

Rating program ini memang belum mencapai angka 1 tapi dengan raihan 0.6 dan share 3.3, cukup lumayan untuk Net TV, karena program baru lainnya seperti Celebrity Squares yang tayang tiap sore hanya meraih rata-rata 0.3 dengan share 1.8.

Dengan sisa sejumlah episode hingga babak grand final, patut ditunggu klimaks macam apa yang ingin ditampilkan para produser program ini yang pastilah gelisah untuk terus berpikir kreatif untuk menghasilkan presentasi baru, karena hampir setiap episode program ini sudah menampilkan klimaks baik tampilan presentasi yang unik dan ledakan kembang api yang dahsyat. Dan program ini memang paling layak ditunggu disamping Piala Jenderal Sudirman yang sepertinya hak tayangnya dimiliki Net TV.  

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun