Mohon tunggu...
Iwan Permadi
Iwan Permadi Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja kreatif televisi dan Guru Bahasa Inggris

a freelance tv creative

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Desainer Grafis dan Masa Depannya

20 Februari 2016   11:43 Diperbarui: 20 Februari 2016   12:34 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Profesi Graphic Designer (Desainer Grafis) di masa depan cukup cerah karena banyak perusahaan/dunia bisnis membutuhkan, juga proses pengerjaannya memang terbilang menyenangkan. Dibilang menyenangkan karena produk yang dihasilkan menggunakan multimedia sebagai alat/tool dalam menyampaikan pesan kepada penonton/klien/pelanggan.  Maraknya SMK yang menyelenggarakan pendidikan desain grafis kepada muridnya menyuratkan dan menyiratkan bahwa animo banyak anak muda yang memikirkan masa depan dengan pekerjaan seperti ini.

“It’s through mistakes that you actually can grow. You have to get bad in order to get good.” (Paula Scher). Lewat kesalahan anda akan tumbuh dan berkembang,. Anda harus berbuat yang buruk sebelum menghasilkan yang baik. Beginilah pesan yang harusnya ada di benak para calon desainer grafis untuk meraih kesuksesan di karirnya. Dan lewat profesi ini anak muda punya waktu untuk matang bila memang sejak dini sudah memulai profesi ini lewat kesenangan membuat desain lewat PC (Personal Computer) atau Laptop miliknya. Jadi komputer jangan cuma jadi sarana main game, tapi juga membuat desain.

 Jenis-jenis produk desain grafis meliputi Logo, Car Branding, Leaflet (Liputan), Poster, Flyer (Selebaran), Baliho, Street Banner (Spanduk) dan lainnya dan lainnya yang akan berkembang di masa depan. Dan disinilah unsur kreativitas banyak bicara disamping pengetahuan tentang komputer (post production) juga sangat berarti banyak.

Banyak kalangan menyebut profesi ini cukup basah (seorang desainer grafis handal atau profesional berpendapatan tinggi) dan dia bisa bebas mengerjakan pekerjaan dari klien tidak hanya di kantor tapi juga di rumah, dan ini pilihan menarik karena dengan banyaknya kemacetan di ibu kota dan kota besar lainnya,  membuat profesi ini jadi ideal. Hal lain adalah profesi ini bisa mengubah kemampuannya menjadi website designer dalam waktu singkat tidak seperti website designer dengan basic hanya programmer.Jadi secara kenyal, desainer grafis lebih luwes meng-upgrade kemampuannya.

Dan terakhir seorang desainer grafis tidak akan kekurangan klien karena pasar cukup luas, bahkan bisa memulai usaha sendiri dan akhirnya membuka lapangan kerja. Ya semoga saja....SMK yang bergerak di bidang ini makin banyak dan makin fokus dengan penyediaan hardware dan software yang mumpuni dan update-sesuai permintaan industri, sehingga mereka bisa langsung siap kerja!

Never fall in love with an idea. They’re whores . If the one you’re with isn’t doing the job, there’s always, always, always another.” (Chip Kidd). Jangan (pernah) jatuh cinta dengan sebuah ide. Mereka cuma PSK. Tetap cari ide lain yang selalu ada bila pesan (iklan) yang ingin disampaikan brlum sampai...keep trying (tetap berusaha-jangan putus asa)!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun