Mohon tunggu...
Iwan Permadi
Iwan Permadi Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja kreatif televisi dan Guru Bahasa Inggris

a freelance tv creative

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"CONTE'S CAM" Reality Show tanpa Settingan

3 April 2022   14:35 Diperbarui: 3 April 2022   14:36 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ingat acara konperensi pers (konpers)di Piala Eropa 2021 dimana dia menyingkirkan minuman soda produk terkenal dengan alasan tidak sehat?

Begitu juga dengan pelatih yang ekspresif dan tidak juga bisa dengan mudah terdeteksi. Sir Alex Ferguson (mantan pelatih Manchester United/MU) mungkin hampir sama dengan Carlo Ancelotti (pelatih Real Madrid) yang kalem. 

Pep Guardiola (Pelatih Manchester City)  juga 11 12 dengan Thomas Tuchel (Pelatih Chelsea) yang “cool”,  namun pelatih Italia, Antonio Conte ini sepertinya berbeda dengan ekspresinya yang luar biasa, bahkan melebihi pelatih AS Roma sekarang yang dikenal dengan special one, Jose Mourinho yang juga ekspresif dan emosional. Beda Conte dan Mourinho sepertinya yang disebut belakangan ini koleksi kartu merahnya lebih banyak, lol.

Bicara tentang Conte dengan penampilannya di sepanjang pertandingan yang panjang dengan selalu berteriak-teriak memberikan semangat tanpa rasa lelah mulai menarik perhatian sejak Piala Eropa tahun 2006 saat menjadi Pelatih Italia saat itu. 

Setelah itu berlanjut dengan kiprahnya di Chelsea dan Inter Milan, dan sekarang di Tottenham Hotspurs (Spurs). Conte yang karir bermainnya cukup mentereng saat di Juventus beda dengan Mourinho, Klopp dan Tuchel, sekarang menjelma menjadi pelatih yang juga “menarik” untuk ditonton dengan ekspresi spontannya yang unik dan aneh yang  ditunggu penonton. 

Makanya pihak Spurs dengan jeli menempatkan kamera yang diletakkan dari tempat agak jauh untuk menangkap kespontanan dan “keliaran” Conte saat sedang memberikan instruksi serta untuk dapatkan emosinya yang marah, sedih dan senang.

Tayangan ini memang hanya ada di YouTube dan cukup banyak penggemarnya dilihat dari banyak komentar penggemarnya bahkan hal yang ditunggu-tunggu bukan cuma tayangan pertandingan dan konpers sebelum dan sesudah pertandingan tapi ekspresinya yang unik dan “whimsical" (aneh). 

Dari visualnya ternyata tidak hanya ekspresi Conte pribadi yang disorot juga ekspresi saat “two shot” antara Conte dan pelatih lawannya. Sempat terlihat Conte tidak mau terlihat merayakan gol timnya saat menang  waktu pelatih lawannya Claudio Raineri, sejawatnya dari Italia yang sedang membesut klub Watford.  Sementara dia seperti “lupa diri” saat timnya menang melawan Leicester City yang dilatih Brendan Rodgers.

Anyway tayangan apapun yang viral sekarang harus lewat media sosial, jarang sekarang kita melihat acara yang happening di televisi conventional jadi viral di sosial media, justru sebaliknya banyak konten acara televisi justru mengambil dari tayangan sosial media terutama dari YouTube. Contoh webseries, Layangan Putus yang diambil RCTI.  

Apakah ini akan jadi trend di masa depan? Kalau benar itu terjadi, ini jelas sebuah peluang bagi para produser webseries untuk berkarya sehingga bisa tayang di stasiun televisi swasta nasional yang sudah sarat dengan persaingan dan juga penuh dengan produksi sejumlah Rumah Produksi tertentu yang  mungkin sahamnya sudah dimiliki pemilik stasiun televisi juga.

Bicara lagi tentang Conte’s cam adalah bicara kreatifitas menangkap peluang, dengan teknologi kamera dan lensanya yang makin canggih ternyata tanpa dibarengi dengan ekspresi yang luar biasa dari aktornya juga keawaman kreatornya tidak akan menggigit hasilnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun