Mungkin perasaan ini bukan hanya menghinggapi saya saja namun juga banyak alumni 84-SMAN 45Â Jakarta yang terkejut kehilangan teman dan sahabat terbaik sejak SMA pada Senin, 20 Januari 2020, bro Boy William Tumanggor.Â
Rupanya Inilah inti dari rahasia pertemanan yang tetap terjalin sejak kami lulus 1984 hingga saat ini dimana kebaikan dan persabatan yang dipupuk dengan baik menjadi kenangan terbaik bagi kami, keluarga besar ikatan alumni 84 di sebuah SMA Negeri di Kelapa Gading Jakarta Utara.
Saya mengenal Boy begitu panggilannya sejak satu kelas hasil penjurusan di kelas I IPA 5 dimana dia ditunjuk menjadi ketua kelas. Setelahnya kita berpisah dan kurang lebih 35 tahun kemudian menjadi pengurus ikatan alumni dimana beliau menjadi ketua umumnya.
Sejujurnya banyak teman alumni yang juga telah dipanggilNya, namun Boy tetap sosok spesial karena kebaikan dan kedermawanannya saat menjadi Ketua Iluni 84 tanpa membedakan asal usul, latar belakang dan kondisi sosial ekonomi teman-temannya yang mungkin tidak semakmur dia.
Banyak ide dan inisiatif yang muncul dari dia saat menjadi Ketua Umum seperti mengadakan acara sumbangan kepada yatim piatu yang kita sebut dengan Tali Kasih sekalian buka puasa bersama di sebuah pondok pesantren dengan mengumpulkan sumbangan dari teman-teman seangkatan. Kegiatan yang cukup sukses dan dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya pada masa kepengurusan selanjutnya.
Kegiatan berikutnya mengadakan acara Fun Walk dimana alumni mengadakan napak tilas perjalanan saat turun dari bis di depan Jalan Perintis Kemerdekaan menuju area sekolahan melewati kompleks perumahan Hotel Indonesia.Â
Napak tilas yang diisi canda ria dan diikuti banyak alumni ini juga memberikan sumbangan perangkat olah raga kepada adik kelas dan sekolah juga bingkisan kepada para guru senior yang saat itu banyak yang menjelang masa persiapan pensiun.
Kegiatan lainnya yang juga digagas oleh Boy adalah mengadakan acara halal bihalal di daerah Puncak, di rumah teman alumni yang kebetulan sedang berlibur dari tugasnya di manca negara.Â
Kegiatan yang diisi dengan volley ball menggunakan pakaian wanita (daster) bagi alumni prianya berlangsung seru dan lucu disamping juga lomba karaoke antar alumni dengan penilaian dari dewan juri yang dikomentari salah satunya oleh Boy sebagai jurinya yang juga berlangsung meriah dan memorable.
Last but the least adalah kegiatan Donor Darah lintas angkatan tahun 2017 menjadi puncak kegiatan yang mempertemukan para alumni dengan Kepala Sekolah SMAN 45 baru yang ternyata lulusan dibawah kami, jadi adik kelas kami sudah menjadi kepala sekolah, wah suatu momen yang sangat surprising sekali. Berarti kami-kami ini sudah tua dan berumur, mesti mawas diri dan harus menjaga kesehatan agar tetap bisa aktif beraktifitas.
Setelah kegiatan itu seperti melihat tanda-tanda zaman, kegiatan rohani digagas yang juga disupportnya juga walaupun Boy seorang non muslim, yaitu kegiatan pengajian rutin dua bulanan yang tetap rutin dijalankan para alumni hingga kini.