Dalam percakapan Bahasa Inggris sehari-hari kata "even" kerap digunakan untuk menunjukkan "keterkejutan" (surprising expressions). Kata ini cukup penting untuk menyatakan hal-hal yang luar biasa yang diutarakan pembicaranya untuk mendapatkan perhatian (attention) dengan memberikan tekanan (stressing). Lantas bagaimana kita mempergunakannya?
Biasanya kata "even" kita gabungkan dengan kata "though, if " dan "when/after" dan bermakna di luar ekspektasi dari hal-hal normal yang umumnya terjadi. Contohnya:
1. Even though Rita came late , her mom wasn't upset (Bahkan jika Rita datang terlambat, ibunya tidak marah).Â
Bila kata even diatas tidak ada dan menjadi Though Rita came late, her mom was not upset. (Jika Rita datang terlambat, ibunya tidak marah) akan terasa biasa. Mungkin bisa jadi Ibunya tahu Rita anak yang baik.
Nah sekarang dengan tambahan "even" bertambah penekanan pada keterkejutan itu terhadap sikap ibu Rita tersebut. Sudah datang telat, anaknya tidak dimarahi pula. Kita bisa menyimpulkan Ibunya Rita mungkin baru dapat berita gembira yang menyenangkan hatinya sehingga walaupun anak gadisnya pulang telat, dia bahkan tidak marah atau mungkin juga Rita pulang telat karena akan membawa makanan kesukaan ibunya. Who knows?
2. Even if Roni wins the big money prize, he can't spend it 100 percent (Bahkan jika Roni memenangkan hadiah uang berjumlah besar itu, dia tidak dapat menghabiskan keseluruhannya).Â
Kenapa? Bukankah dengan memenangkan hadiah uang yang cukup besar itu, Roni punya hak untuk menghabiskannya? Tanpa kata even dan menjadi If Roni wins the big money prize, he can't spend it 100 percent, terasa itu bisa aja terjadi tapi bisa juga tidak, namanya juga berandai-andai. Namun dengan tambahan kata even maka kalimat itu punya penekanan berbeda. Alasannya bisa saja si pemenang hadiah ini punya kewajiban membayar hutang dan tagihan lainnya.
3. Even when Leo told the real story and its proofs, no one believed him atau bisa juga Even after Leo had told the real story and its proofs, no one believed him. (Bahkan saat/sesudah Leo menceritakan cerita sebenarnya dan bukti nyatanya, tak seorangpun mempercayainya).Â
Bila tanpa kata when atau after - When Leo told the real story and its proofs, no one believed him. Ketika Leo menceritakan kejadian sebenarnya, tak seorang pun mempercayainya. Kalimat ini juga terasa biasa, bisa saja mungkin Leo tidak bisa menghadirkan saksi atau buktinya kurang.
Kata "when" atau "after" menekankan pada hal yang terjadi sebenarnya (realistis). Dengan kata "even" atau bahkan, kalimat ini mengungkapkan dengan bukti selengkap apapun, Leo tidak bisa dipercaya.
Jadi secara umum kata "even' itu berfungsi memperkuat ekspresi dari pesan kalimat yang dibentuknya. Contoh lainnya, Even when Dita invites him, he won't (will not) attend her wedding party. (Bahkan jika Dita mengundang dia (pria) di acara pernikahannya, dia tidak akan hadir). Sepertinya pria yang mengucapkan kalimat ini sakit hati dengan Dita yang mengundangnya....bisa saja karena dia mantan cowoknya....Lol.