Kekuatan game ini ada pada jenis pertanyaannya yang mengundang keingin-tahuan pemirsa terhadap "kemampuan" dan "pengalaman" anggota panel yang beranggotakan enam orang itu. Jawaban-jawaban aneh dan "menggantung" dari panel bisa menimbulkan kelucuan karena pemirsa bisa saja mengasosiasikan dengan penjawabnya. Contoh Luna Maya yang jadi anggota panel, sempat memberikan jawaban yang mengundang keingin-tahuan dengan pertanyaan "tricky"Â itu karena bukankah dia pernah "terlibat" dalam kasus urusan orang gede dengan Ariel Peter Pan? Dan disinilah nilai jualnya.
Selain itu kemampuan mengolah kata dan kalimat sebagai alasan dari jawaban yang diberikan panelis menunjukkan intelektualitas dan pemahaman mereka akan "kekuatan" game ini -- namun sayangnya belum semua panelis tampil maksimal dalam mengolah kata dengan menarik, karena tidak semua panelis punya kemampuan yang "sama" seperti Denny Chandra misalnya.
Selebriti lain yang kurang mempunyai kemampuan verbal dan "cerita" menarik hanya mengandalkan candaan antar mereka, dan kadang dibiarkan "bocor" dengan melibatkan interaksi dengan selebriti lain yang menonton di studio untuk menghidupkan suasana. Tayangan malam memang perlu "sensasi" biar tidak garing artinya panelis yang adem ayem dan 'jaim' (jaga image) tidak akan mungkin mampu dapat menghadirkan tontonan yang rame dan pecah.
Menjadi peserta di game ini akan mendapatkan banyak kesempatan mendapatkan hadiah uang baik di babak penyisihan seperti hidden prizes berupa uang tunai, serta babak Perfect Match dengan hadiah puluhan juta. Namun untuk menjadi peserta pada game ini tidak hanya mengandalkan good looking saja tapi juga good presentation, karena kalau hanya mengandalkan kecantikan dan kegantengan tapi dingin, kaku dan malu-malu, peserta akan jadi faktor lemah.
Di Amerika Serikat, kuis ini termasuk game show ke 4 dari 60 game show terbesar  berdasarkan ranking yang diberikan TV Guide pada 2013.
Tantangan kuis ini bila masih ingin bertahan di persaingan acara televisi di Indonesia tidak lain haruslah mampu "menerjemahkan" kelucuan dan kehebohan di studio dengan penonton di rumah artinya Jangan asik sendiri! Dan ini memang agak sulit karena banyak game show diluar Kuis Family 100, selain segmented namun juga kurang melibatkan (engangement) pemirsanya. Ya mudah-mudahan kejelian mengolah pertanyaan dan keterampilan mengasah olah verbal panelisnya kuis ini bisa bertahan lama.
I dress up as middle-aged prostitute and do a game show (Paul O'Grady)
Ref : Dari sejumlah sumber
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H