Pengamatan penulis di beberapa bulan terakhir program televisi nondrama lama dan pernah sukses seperti Uang Kaget, Bedah Rumah, Family 100 dan Komunikata ditayangkan kembali yang tentu dengan pembaruan set, pembawa acara (host) baru, hadiah yang lebih besar jumlahnya, dan stasiun televisi penayang yang baru.
Dilihat dari performanya berdasarkan laporan rating dari tanggal 26 Maret hingga 01 April 2018 program-program ini cukup menjanjikan dan bahkan mampu bersaing dan mengalahkan program lain yang jauh lebih "mahal" ongkos produksinya. Katakan Uang Kaget yang sekarang ditayangkan Global TV (GTV) dan diproduksi secara in-house mempunyai rating dan share rata-rata 2.2 dan 12.8 yang tidak jauh dari program Liga Dangdut Indosiar yang punya rating/share 2.4/14.5. Bahkan di atas sinetron yang dulu jadi andalan RCTI, Tukang Ojek Pengkolan yang punya rating/share 2.05/12.
Menarik juga melihat persaingan program non drama pada Senin, 26 Maret 2018 menyaksikan performa program lawas ini bersaing dengan program variety show/ajang bakat macam Indonesian Idol 2018 yang ternyata tidak jauh amat perolehan rating dan share-nya. Walaupun kalau dilihat dari ongkos produksi dan jumlah bintang yang hadir di acara yang tetap jadi andalan RCTI ini tidak murah dan selalu menghadirkan "drama" baik komentar juri dan keputusan tereliminasinya peserta yang semula difavoritkan.
Ada semacam "keikutsertaan" penonton dalam acara itu untuk memilih barang apa yang bisa dibelanjakan dengan dibatasi waktu untuk menghabiskannya. Di samping ada juga "doa" dan "syukur" dari pemirsa karena ternyata orang "miskin" yang dipilih jadi pesertanya benar-benar orang-orang yang wajib ditolong.
Sedangkan program kuis Family 100 Indonesia secara format memang sudah kuat seperti hasil survei yang sudah "disepakati" bahwa hasilnya survei yang dilakukan tim yang sudah ada bukan survei dari aneka masyarakat lain yang bisa saja "berbeda" hasilnya. Jadi ada semacam "edukasi" selama ini bahwa surveinya yang penting nggak jauh-jauh amat dari persepsi orang selama ini. Di samping hadirnya host yang baru, hadiah yang lebih besar dan peserta yang lebih menarik (bahkan waktu tayang di ANTV, pesertanya semuanya harus artis).
Sepertinya era kuis lama didaur ulang dengan cara dan presentasi yang baru lagi ngetren. Kalau dipikir daripada buat drama yang terkesan sudah ketahuan hasilnya, penonton lebih senang menonton acara yang berdurasi pendek (didikan dari YouTube) dan hasilnya bukan "settingan". Dan inilah dinamika penonton Indonesia, mereka tidak ingin dibohongi alias dikadali program-program yang asal jadi dan asal tayang.
"Before deciding to retire, stay home for a week and watch the daytime TV shows"
-Bill Copeland
"Sebelum memutuskan untuk pensiun, tinggallah di rumah selama seminggu dan tonton tayangan televisi pada siang hari"
Bill Copeland
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H