Berdasarkan pengalaman empiris bersama sejumlah teman, kegiatan menonton televisi saat ini sudah bukan prioritas banyak penonton televisi tradisional seperti saya, namun ternyata kenyataannya persaingan antar stasiun televisi untuk jadi yang terdepan terlihat tetap sengit karena dengan platform digital yang tersedia saat ini memungkinkan banyak program televisi untuk unjuk gigi dan "naik kelas" jadi program televisi jaman now yang disukai pemirsanya.
Artinya, ketajaman intuisi programmer dalam membidik jenis program (genre), peletakan jam tayang (time slot), penonton (potential buyer) dan promosinya disamping nilai produksinya (production value) yang semakin baik akan membuat program televisi sebagai produk budaya juga berkembang seiring dengan penontonnya yang semakin dewasa, kritis, bawel, dan tidak pernah puas.
Namun apakah itu tercermin dari 30 program berating tinggi yang tayang pada Kamis, 22 Maret 2018 (terlampir di tabel) mencerminkan penontonnya?
Wallahu A'lam, karena di sini kita tidak bicara kualitas penontonnya, tapi jenis programnya saja. Kita mesti mafhum juga bahwa rating acara program serius seperti berita  dan talkshow sebagian besar jarang ada dalam deretan program rating tertinggi di negeri ini yang khususnya digemari penonton pria dewasa, intelek, urban, dan dari kelas ekonomi menengah keatas.
Rating paling tinggi 4.9 diraih sinetron Anak Langit (SCTV) namun share-nya hanya 17.9 persen, bandingkan dengan Karma (ANTV), realityshow, yang meraih 32.7 persen. Dengan raihan share seperti ini Karma lebih dominan daripada Anak Langit dalam meraih perhatian penontonnya, yang bisa saja parameter pesaing Karma lebih ringan daripada Anak Langit, atau memang program realityshow misteri ini memang lebih diminati dan memang "tidak ada matinya" sebagai program andalan bagi penonton Indonesia(?)
Dari total 30 program dengan raihan rating tertinggi ANTV menempatkan 11 programnya, disusul SCTV dengan tujuh program. Dan dari 30 program terpopuler dalam perolehan rating ini hanya tujuh stasiun teve yang tertera, selain dua stasiun teve di atas yaitu RCTI, Indosiar, Global TV (GTV), Trans 7, dan MNC TV.
Sedangkan program andalan yang tertera 100 persen program SCTV adalah sinetron dan FTV, sementara ANTV dikombinasi oleh realityshow dan tayangan Bollywood.  SedangkanRCTI yang hanya menempatkan tiga program saja, juga 100 persen mengandalkan sinetron.
Sementara Trans 7 masih 'betah' dengan tayangan "On The Spot" yang memang populer karena dikemas dengan baik. Hanya sayang, tayangan ini mengandalkan footage dari YouTube dan sedikit saja sentuhan produksi di lapangan alias full editing.
Yang menarik selama ini GTV mengandalkan film box office luar untuk mengerek ratingnya, namun dua program lokalnya Uang Kaget dan Family 100 mulai "bunyi" dan ini sangat bagus bagi perkembangan produksi in house atau juga bekerja sama dengan rumah produksi luar.
Sementara saudara tuanya, MNC TV,masih mengandalkan produksi luar seperti Upin & Ipin dan Indosiar juga masih kokoh dengan tayangan liga dangdutnya.