Mohon tunggu...
Iwan Permadi
Iwan Permadi Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja kreatif televisi dan Guru Bahasa Inggris

a freelance tv creative

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Apakah Manfaat Efek Rumah Kaca?

25 Maret 2018   21:42 Diperbarui: 26 Maret 2018   16:39 7990
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selama ini kita selalu dihantui oleh informasi buruk tentang efek rumah kaca (greenhouse effect) yang menghasilkan sejumlah gas yang merupakan sumber dari pemanasan global. Namun sebelum era pemanasan global yang menyebabkan perubahan iklim ini, efek rumah kaca berguna untuk "menghangatkan" bumi. Coba bayangkan bila tidak ada efek rumah kaca, bumi akan mirip dengan bulan yang tidak punya atmosfir seperti bumi dimana suhunya dibawah minus 150 derajat Celcius-terlalu dingin untuk ditinggali.

Apa itu greenhouse effect sebenarnya? "The greenhouse effect is when certain gasses in the Earth's atmosphere trap or hold heat created by the sun (Efek rumah kaca adalah ketika gas-gas tertentu dalam lapisan atmosfir bumi menjebak/menahan panas matahari untuk tidak terpantul kembali ke atas/angkasa). 

Seperti diketahui panas matahari yang menyinari bumi menghasilkan energi yang diserap oleh tanah dan air, lalu sinarnya ada yang dipantulkan kembali, dan juga ada yang berupa panas (heat) yang disebut sinar infra merah(infrared) yang juga harusnya terpantul ke luar angkasa, namun karena ada gas efek rumah kaca pada lapisan atmosfir bumi sebagian panasnya  terjebak dan tertahan di atmosfir dan terpantul kembali ke bumi yang akhirnya membuat bumi semakin panas.

Ada empat gas yang dihasilkan oleh efek rumah kaca yaitu uap air (water vapor) dengan rumus kimia H2O, karbondioksida (carbon dioxide) dengan rumus kimia CO2 , metan (methane) dengan rumus kimia CH4 dan dinitrogen oksida (nitrius oxide) dengan rumus kimia N2O.  

Uap air ditimbulkan efek dari penguapan (evaporation) sedangkan karbondioksida dihasilkan dari proses pernapasan (breathing), pembusukan (decomposition),penggunaan bahan bakar fosil dan penggundulan hutan (deforestation). 

Sementara gas metan dihasilkan lewat proses alami seperti yang dihasilkan oleh rawa-rawa (wetlands) dan samudra (ocean) dan juga produksi pertanian, peternakan dan pembuangan sampah.Sedangkan yang terakhir  dinitrogen oksida  secara alami dihasilkan oleh tanah dan samudra serta oleh manusia dengan penggunaan bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan batu bara (coal).

Jumlah gas efek rumah kaca sebelum era revolusi industri termasuk aman namun sejak abad 18 hingga kini makin banyak sehingga membuat bumi menjadi lebih hangat. Efek perubahan iklim sudah terasa saat ini dengan makin tingginya permukaan air laut, runtuhnya gunung es di kutub utara dan selatan dan timbulnya banyaknya angin topan yang sudah dalam tahap membahayakan kehidupan manusia.

"Climate Change is a terrible problem and it absolutely needs to be solved.It deserves to be a huge priority"-Bill Gates (Perubahan Iklim merupakan masalah yang berat dan perlu dicarikan cara untuk memecahkannya dan harus jadi prioritas utama-Bill Gates)

Ref: Dari sejumlah Sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun