Mohon tunggu...
Iwan Permadi
Iwan Permadi Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja kreatif televisi dan Guru Bahasa Inggris

a freelance tv creative

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Perbedaan Mendasar Kultur Barat dan Asia dalam Bisnis

1 Januari 2018   11:59 Diperbarui: 1 Januari 2018   12:36 4180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat Tahun Baru 2018. Tulisan ini hanya generalisasi namun dalam beberapa hal layak untuk kita pahami betapa ada perbedaan yang mendasar antara budaya bisnis atau dagang antara Barat (AS & Eropa) dan Asia (Timur).  Dengan memahami sudut pandang dari masing-masing kutub paling tidak kita memahami bila kita berhubungan dengan satu atau keduanya kita bisa mengambil sisi positifnya.

Pertama rasa hormat atau penghormatan kepada seseorang atau kelompok perbedaannya bila Barat menghargai kinerja (Respect is earned) , jadi nggak cukup memperkenalkan diri dengan gelar anda, tapi apa yang sudah anda kerjakan sehingga menimbulkan rasa hormat dan kagum , sedangkan di Asia  lebih menghargai hirarki (kedudukan) yang sudah didapatnya selama ini (Respect is given because of hierarchy). Jadi makin tinggi jabatan seseorang makin dihormati.

Kedua Barat lebih senang adu argumentasi secara terbuka (open debate is encouraged) bila ada dua ide yang saling bertolak belakang dan harus dipecahkan maka perbedaan bukannya dihindari tapi secara terbuka harus dibahas dan didiskusikan karena bila ada satu ide tidak terima, apa masalahnya, kenapa, dan apakah ada ide yang lebih baik untuk diajukan. Hal ini karena ada keyakinan hasil debat apapun apakah ide kita digunakan atau tidak, hasilnya akan lebih baik (berprasangka baik).  sedangkan Asia lebih menyukai adu argumentasi dengan siapapun bila mengarah ke hal-hal yang lebih khusus dan sensitif diadakan dalam ruang terbatas atau dihindari (open debate and confrontation are avoided). Di Asia bila anda berdebat dengan seseorang yang punya jabatan lebih tinggi itu dianggap tidak menghormatinya.  Konsekuensinya akhirnya kualitas debat di ruang tertutup bukan lagi mempertanyakan (to question) tapi turun kelas jadi menanyakan (to ask question).

Ketiga Barat lebih respek kepada kesuksesan individu yang ditunjukkan dengan kekayaan dan materi yang didapat (Individual & Material success are matter) apakah anda sukses dalam sekolah, bisnis, kekayaan dan lain-lain secara pribadi,  sedangkan Asia lebih menghargai kesuksesan yang diraih dengan pribadi dan keluarga atau kelompok secara bersama-sama (Success is a group success). Di Asia anda belum dianggap sukses kalau anda sendiri saja yang kaya sementara orang tua dan saudara/kelompok anda masih belum mengimbangi anda.

Keempat Barat biasa melihat pemimpin sukses yang kritis dan vocal (Vocal Leadership) yaitu sebagai figur sukses dia ingin dijadikan role model dan contoh (dan ini bukanlah disebut sombong dan angkuh). Dia yang memimpin dan dia paling tahu karena itu dia memimpin rakyatnya -ini jalannya yang terbenar sebagai pemimpin mereka, sedangkan Asia melihat pemimpin sukses seyogyanya bicara seperlunya (Leadership is silent). Pemimpin Asia lebih suka menggunakan kata ganti "We" karena dia merasa memimpin secara berkelompok bukan individu. Pemimpin di Asia lebih senang dianggap ikut mendorong rakyatnya dari belakang bukan memimpin di depan seperti di Barat.

Kelima apapun masalah dan keadaannya Barat lebih menghargai hukum atau aturan yang sudah disetujui atau berlaku dan itu tidak masalah bila hal tersebut menyebabkan keluarga atau kerabat dekatnya berurusan dengan hukum (Law is more important than the relationships), dan di bisnis ada surat kontrak yang ditandatangani oleh masing-masing yang terlibat dan isi kontrak apapun harus dipatuhi, bila di Asia, yang penting hubungan yang terjadi apakah anda dipercaya , punya sikap dan tabiat yang disenangi itu lebih penting daripada isi kontrak yang ditanda-tangani. (Relationships are more important than the letter of law).

Keenam Barat lebih menghargai pencapaian terakhir yang didapatkan (Recent accomplisment matters) artinya kesuksesan anda dalam bidang yang digeluti saat ini lebih dihargai seperti anda punya mobil mewah dan rumah mewah karena bisnis yang anda kerjakan sendiri. Dalam arti Prestasi anda hari ini sangat penting buat budaya Barat bukan prestasi anda yang lama dan sudah menjadi sejarah.

perbedaan-kultur-barat-timur-secara-umum-5a49bf0516835f6234147264.jpg
perbedaan-kultur-barat-timur-secara-umum-5a49bf0516835f6234147264.jpg
Sedangkan Asia lebih menghargai track record sebelumnya (Long Past History is important) walaupun itu termasuk sejarah atau riwayat yang sudah lama dan tidak uptodate. Orang Asia lebih menyukai karakter seseorang karena masalah hubungan (relationship) itu lebih penting.  Bila karakter anda baik saat dulu pasti kedepannya juga akan baik. Sebaliknya kalau reputasi seseorang buruk, orang Asia lebih memilih untuk tidak merekrutnya karena kedepannya pasti dianggap "buruk" juga hasilnya.  Inilah perbedaan paling mendasar dengan Budaya Barat yang mau memberikan kesempatan kepada seseorang atau kelompok yang dianggap "salah" dan ingin berubah sedangkan pada Budaya Asia sulit.

Ketujuh Barat lebih melihat hasil akhir sebagai akibat dari suatu usaha (results matter), artinya bila anda berinisiatif sendiri membeli obat untuk menyembuhkan sakit keras teman anda tapi hasilnya malah teman anda meninggal maka anda bisa dipermasalahkan walaupun maksud anda baik-karena ada yang mati gara-gara anda kasih obat,  sedangkan di Asia lebih menghargai upaya dan usaha anda untuk mengobati teman anda walaupun akhirnya dia meninggal (efforts and intention matter) -Perbedaan ini karena ada kedekatan atau relationship di Asia sehingga seseorang dipercaya untuk memberikan obat karena kedekatannya.

Kedelapan Barat menghargai ketepatan waktu (Exact Time) dalam komitmen dan perjanjian, artinya janji 10:00 pagi ya harus jam 10:00 pagi , sedangkan Asia masih bisa toleran dengan waktu lebih sedikit (Relative Time), jam 10 pagi bisa ada toleransi ke jam 10 lewat 10 menit, walaupun ini tidak berlaku bagi orang Jepang dan Korea.

Kajian ini bukan untuk mengunggulkan budaya yang satu lebih baik dari budaya lain, hanya untuk saling mempelajari dan mengamati agar kita bisa beradaptasi pada keduanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun