Kunjungan ke Pusat Kebudayaan Amerika Serikat (American Cultural Centre) @America sungguh mengesankan bagi kami dari LCC/LP3I-Karadenan-Cibinong Bogor pada Kamis, 14 Desember 2017. Rombongan yang terdiri siswa/siswi yang mengambil kursus Bahasa Inggris di LCC beserta sejumlah siswa/i dari tiga SMK di Cibinong ikut berpartisipasi dalam rangka mengenal lebih jauh budaya Amerika lewat tampilan video, photo, serta diskusi sambil mengasah kemampuan Bahasa Inggris para siswa dengan native speaker.
Dipandu oleh dua orang
host dari @America yaitu
Dina dan
Audrey, kami diajak lebih mengenal
Amerika Serikat (AS) lewat tampilan video ragam wajah dan tingkah orang Amerika yang multi etnis dari
 bule, keturunan Afrika
(Afroamerica), keturunan Asia (
Afroasia), Indian (
Suku Bangsa Indian,
warga asli AS),
hispanik (keturunan Amerika Latin) dan lain-lain. Selain itu kami juga disuguhi foto-foto kemajuan teknologi
 AS terutama dalam bidang antariksa selain kami mendapatkan kesempatan untuk menikmati wifi gratis serta teknologi digital didalamnya.
Tidak lama kami disana antara pukul 13:00 hingga 15:00, dan acara puncaknya adalah presentasi dari
Mr. Jed T. Dornburg yang merupakan perwakilan dari
atase kebudayaan Kedutaan Besar AS di Jakarta. Beliau berceramah tentang sejarah dan peranan Es Krim
(Ice Cream) dari sekadar makanan sehabis makan
(desert)hingga menjadi salah satu makanan favorit di AS dan menjadi
pop icon kebudayaan serta gerakan sosial (
Social Movement). Tema presentasinya adalah
"Ice Cream in America".
Produksi
Es Krim AS pada tahun
2014Â mencapai
lebih dari 872 juta gallons, sedangkan
konsumsi Es Krim warga AS perorangnya pertahun adalah
22 pounds. Walaupun ratusan juta gallon diproduksi namun yang diekspor hanya
10 persen atau
 87.2 juta galon saja.
Sebagai bangsa yang besar lewat presentasi ini diungkapkan ternyata wafel (waffles) salah satu pembungkus Es Krim yang menemukan adalah seorang imigran keturunan Suriah yaitu Ernest Hamwi.  Saat itu, 1904, ada pasar raya St.Louis Centennial Fair, Ernest dan istrinya menggunakan wafel dari Persia (Persian Waffles)  untuk menempatkan ice cream jualannya  karena kehabisan penyangganya atau cone/cupnya.
Ada perbedaan jenis Es Krim yang disukai di AS dan di Indonesia karena di AS yang top three adalah Vanilla, Chocolate Chip dan Cookies and cream, sedangkan di Indonesia adalah Wall's, Magnum dan Campina.
Setelah presentasi
Mr.Dornburg yang inginnya cuma dipanggil
"Jed" atau nama kecilnya atau nama pertamanya (
nick name or first name) mempersilahkan para hadirin untuk bertanya jawab yang ternyata antusias diikuti para siswa dengan tema pertanyaan dari
Es Krim dan kebudayaan
AS secara umum. Keceriaan akhirnya ditutup dengan foto bersama dan mendapatkaan
souvenir tas cantik yang oke punya.
Sebelum presentasi
Mr.Dornburg,ada tiga siswa yang mendapatkan kesempatan untuk maju ke panggung untuk ditanya kesannya tentang
@America. Â Jawaban ketiganya bermacam-macam karena disinilah mereka "diuji" kemampuan
Bahasa Inggrisnya dalam mengutarakan opini/pendapatnya. Ada yang secara singkat menjawab dan ada juga yang lebih panjang dan ketiganya mendapatkan apresiasi dengan diberikan souvenir tambahan berupa
tas laptop.
Jauh dari kesan hingar bingar politik
ASÂ yang sedang memanas tentang isu
Jerusalem sebagai
Ibu Kota Israel oleh Presiden Donald Trump, di dalam area yang lebih mirip studio televisi, tidak ada gambar-gambar para
politikus AS yang mengundang kontroversi, jadi semua imun dan fokus hanya ngomongin budaya dan
seni AS.
@America juga menawarkan bagi yang tertarik untuk mendapatkan
newsletter atau info tentang kegiatan di
@America danÂ
Amerika Serikat untuk menjadi anggotanya lewat formulir yang langsung bisa di
upload disana.
Pusat Kebudayaan Amerika seingat saya dulu pernah ada pada tahun 80an di era
Presiden Reagan, dimana Duta besar (Dubes) nya saat itu
Paul Wolfowitz. Â Gedungnya dulu di
Wisma Metropolitan 2 di Jalan Sudirman yang juga ada perpustakaannya yang cukup lengkap dan jadi salah satu tempat kongkow favorit mahasiswa Jakarta tahun 80an. Saat itu televisi swasta nasional belum ada, sehingga akses untuk mendapatkan informasi video ilmu pengetahuan, film dokumenter, kebudayaan dan pendidikan  bisa didapatkan disini dengan meminjam video yang berupa kaset video berjenis
VHSÂ dan
 Betamax.  Ya sweet memory!
Lihat Humaniora Selengkapnya