Setiap tanggal 14 Juni kita selalu memperingati Hari Donor Darah Seduniadan kita selalu melihat betapa pahlawan kemanusiaan yaitu para pendonor darah yang menyumbangkan dengan sukarela salah satu asetnya mempunyai kesadaran betapa negeri ini, Indonesia, sangat membutuhkan sumbangan donor darah bagi warganya sendiri. Bayangkan satu dari tiga orang Indonesia membutuhkan asupan/sumbangan darah sepanjang hidupnya-artinya ada ketergantungan akan suplai darah untuk mencegah mereka dari kematian.
Setiap minggu Indonesia memerlukan hampir 50 ribu donasi darah untuk menjamin ketersediaan suplai untuk orang-orang yang membutuhkan. Saat ini negeri ini baru bisa memenuhi setengah (50 persen) total darah yang dibutuhkan, sementara sisanya diambil dari darah dari keluarga, teman dan bahkan pendonor bayaran. Â Dan yang menjadi tumpuan utama adalah pendonor darah sukarela yang rela menyumbang karena kedermawanan dan kesadaran kemanusiaannya untuk membantu sesama.
Mungkin pendonor sukarela ini bisa menjadi lokomotif promosi donor darah berikutnya karena lewat mereka kegiatan donor darah bukan menjadi ajang ketakutan tapi justru ajang kesehatan bagi pendonor dan yang diberikan donor. Â Promosi bahwa menyumbang darah bukanlah nantinya pendonor kehilangan darah, namun secara sirkulasi pendonor akan mendapatkan darah merah baru yang menyehatkannya. Promosi penghargaan dengan memberikan pin telah 100 kali menyumbang bagi pendonor darah sukarela juga hal yang perlu digalakkan, disamping pendidikan tentang manfaat donor darah juga perlu dukungan masyarakat.
Walaupun akses untuk melakukan donor darah sudah dipermudah karena setiap daerah telah memiliki bank darahsendiri belum lagi kendaraan donor darah, namun harus ada jaminan bahwa proses pengambilan darah menjamin kesehatan pendonornya. Petugas Kesehatan atau PMI (Palang Merah Indonesia) harus bisa meyakinkan darah yang diambil tidak mengandung virus HIV dan penyakit berbahaya serta menular lainnya.
Promosi yang dibutuhkan adalah mengedukasi masyarakat agar tidak takut dengan jarum suntik, kemungkinan pingsan dan terkena penyakit menular karena transfusi darah yang dilakukan tidak imun. Promosi ini harusnya sinkron dan bisa bersinergi dengan kampanye donor darah nasional sehingga dapat mencapai khalayak yang lebih besar dan luas.
Indonesia bisa meniru kesuksesan dalam melakukan promosi dan kesadaran melakukan donor darah secara sukarela kapada Uni Emirat Arab (UEA) yang berhasil mendapatkan partisipasi rakyatnya dari nol persen pada tahun 1990 menjadi 97.6 persen pada tahun 2006.
Untuk maksud mulia tersebut Ikatan Alumni 84-SMAN 45-Jakartaakan menyelenggarakan kegiatan Donor Darah Lintas Angkatan Alumni SMAN 45 Jakarta pada Sabtu 18 November 2017 dengan tema : Setetes Darah, Sejuta Kehidupan. Kegiatan akan dilakukan di aula SMAN 45, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelapa Gading, Jakarta dari pukul 09:00 hingga 12:00. Acara ini akan diisi juga oleh bazar, hiburan dan kegiatan sosial lainnya. Dondar 2017-SMAN 45-Menyehatkan dan Gw Banget!
You don't have to be a doctor to save lives, Just donate Blood (Nggak perlu jadi dokter untuk menyelamatkan hidup orang lain, cukup donasikan darah anda)
Ref : http://www.thejakartapost.com/news/2015/06/19/your-blood-donation-matters.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H