Dari 4 juta lebih yang membutuhkan darah, ternyata Indonesia masih kekurangan 1.1 juta kantong, atau kurang lebih 25 persen masih belum terpenuhi . Darah ini ternyata sangat vital untuk memperpanjang dan membantu perjuangan hidup mereka yang sakit. Donor Darah Sukarela (DDS) adalah mereka yang selama ini banyak berjasa dalam kegiatan donor darah.
Dilihat dari sejumlah negara lain di dunia, hanya ada tujuh negara di dunia termasuk Indonesiayang menggunakan sistem donor dalam memenuhi kebutuhan darah bagi orang lain , sedangkan negara yang lain menggunakan sistem jual beli. Bahkan Perancismembuat pabrik pembuatan darahnya yang diambil dari ari-ari-masalahnya Palang Merah Internasional tidak merekomendasikan darah buatan pabrik di Perancis ini karena kandungan mutunya tidak setara dengan transfusi darah murni dengan sistem donor.
Sebenarnya perhatian negara kepada kegiatan donor darah sangat besar seperti dikutip dari Presiden Pertama Indonesia, Bung Karno, yang menyatakan bahwa Perhimpunan PMI (Palang Merah Indonesia)merupakan inti kalbu dari Pancasila. Artinya siapa yang berbuat secara aktif baik share holder dan stake holdernya dalam kegiatan dalam donor darah termasuk yang mengamalkan Pancasila.Â
Fakta menunjukkan angka kematian ibu saat melahirkan dan nifas masih tinggi saat ini karena kekurangan darah dan pemerintah membuat program kerja sama antara Puskesmas , unit transfusi darah (UTD) dan rumah sakit untuk menurunkannya. Namun upaya ini akan kurang berhasil  bila tidak banyak mengundang dan menciptakan pendonor darah sukarela, karena intinya justru partisipasi masyarakat yang terpenting. Berdasarkan data rutin kesehatan Ibu dan Anak pada tahun 2016 menunjukkan terdapat 28 persen penyebab kematian Ibu adalah pendarahan, dan ini sebenarnya bisa dicegah dengan banyaknya pendonor darah sukarela (DDS) yang secara rutin mendonorkan darahnya.
Walaupun mungkin sulit tapi sebaiknya pesan Menteri Kesehatan, Nila F.Moeloek bisa kita jadi pegangan bagaimana menjadikan donor darah menjadi suatu gaya hidup sebagaimana kita berolah-raga agar kita tetap sehat karena sudah terbukti pendonor dan yang menerima donor darah sama-sama mendapatkan keuntungan.  Walaupun fakta dari World Health Organization (WHO) atau organisasi kesehatan dunia  menunjukkan hanya 108 juta orang pendonor darahsetiap tahun dari total populasi 7 miliar manusia, serta penelitian LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) bahwa rendahnya partisipasi donor darah di negeri ini takut dengan jarum, tentu  diharapkan tidak menyurutkan semangat berbagi dengan mereka yang membutuhkan darah.
Untuk maksud itulah maka Ikatan Alumni 84-SMAN 45mengajak teman-teman alumni SMAN 45 lintas angkatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan Donor Darah -- Menyehatkan dan Gw Banget,pada Sabtu, 18 November 2017 di SMAN 45-- Jln.Perintis Kemerdekaan-Kelapa Gading-Jakut. Ditunggu partisipasinya teman-teman alumni, karena sumbangan darah kalian banyak menyelamatkan mereka yang membutuhkan. Sampai jumpa. Donor Darah 2017 -- Menyehatkan dan Gw Banget!
A life may depend on a gesture from you, a bottle of Blood.
Ref:
(1)http://www.antaranews.com/berita/647810/pmi-indonesia-kekurangan-11-juta-kantong-darah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H