Sejak hadirnya FTV yang disingkat Film Televisi, saat ini genre yang dikategorikan sebagai Movie Drama ini berdasarkan kriteria  lembaga rating AC Nielsen, tayangan ini cukup menjanjikan sebagai salah satu gacoan stasiun televisi dalam meraih rating.
Pada minggu ke 47(22-28 Nopember 2015), sejumlah FTV masuk dalam peringkat 100 besar acara dengan raihan rating dan share tertinggi. Ternyata SCTV yang dikenal sebagai pelopor FTV memiliki 19 program FTV yang ada di 100 besar Program berating tertinggi. Sementara Televisi lain seperti Indosiar (6 FTV), MNC TV (3 FTV) dan RCTI (3 FTV). Atau dari 100 program tersebut total ada 31 tayangan FTV atau 30 persen berjenis film/sinetron lepas alias selesai tanpa seri/lanjutan.
Di SCTV sendiri ada 26 judul FTV yang ditayangkan pada minggu ke 47, sementara lainnya Indosiar (17 judul), RCTI (7 judul), MNC TV (12 judul termasuk tayangan FTV buatan India), Trans TV (3 judul),dan Trans 7 (4 judul termasuk tayangan luar). Total lebih dari 60 FTV dalam minggu ke 47 ditayangkan,dan 50 persen masuk ke 100 besar acara berating tinggi.
Dilihat dari jenis visualisasi FTV yang ditayangkan, style FTV di SCTV mirip dengan yang ada di RCTI, ya alay alay dikit. Kalau di Indosiar seperti tayangan khasnya yang penuh gaya dramatisasi dan konsekuensinya audionya di dubbing karena gerak kameranya yang ekstrim. Sementara di MNC TV lebih ke arah legenda, cerita rakyat dan kerajaan ya begitulah setting pembedanya.
Dari kesemua FTV rata-rata banyak adegan kebetulannya dan visualiasinya khas film untuk televisi yaitu sinetron. Lantas apa bedanya dengan layar lebar? Jelas pendekatannya seperti pengaturan segmentansinya karena untuk tayangan televisi harus ada jeda iklan; visualnya juga tidak terlalu ekstrim karena mempertimbangkan layar televisi yang lebih sempit ketimbang layar film.Hal lain banyak FTV menggunakan setting outdoor beda dengan sinetron karena kejar tayang mainnya di Jakarta saja.
Menyangkut biaya tidak sebesar produksi layar lebar, dan pastilah pembuatan FTV harus ketat penggunaan biaya produksinya dengan menghadirkan hanya sedikit artis utama atau kelas A yang memang bisa mendapatkan rating. Anda pasti paham sering kali artis tertentu bisa muncul dalam puluhan FTV dan harga jasa artis top itu mungkin bisa ditekan karena bisa langsung siap memproduksi beberapa judul FTV jadi bisa dapat diskon.
Dengan pola produksi dan tim produksi yang sudah saling tahu, pembuatan FTV memang menjadi lebih lancar dan skenarionya tidaklah seketat pembuatan film layar lebar karena kebanyakan ceritanya sudah dapat diprediksi dan happy ending biasanya.
Tapi apakah mudah mengerjakan FTV? Tidak juga karena semua program televisi mempunyai tantangan selain harus menjaga kualitas produksi, juga jam tayang, promosi, karakter dan juga cerita yang menarik dan harus menggambarkan dan mewujudkan mimpi penonton seperti film India dimana si miskin jadi kaya ketika bertemu jodohnya yang orang kaya. Si buruk rupa karena baik dan santun mendapatkan kesempatan jadi orang kaya dan beristri cantik. Â Judul-judulnya juga yang tidak terlalu rumit yang penting cespleng. Coba lihat judul FTV dibawah.
Namanya juga hiburan, tapi kalau melihat banyaknya FTV diputar, ini menandakan FTV punya pasar dan penggemar tersendiri, apalagi resepnya untuk mendapatkan banyak penonton dengan menghadirkan banyak wajah rupawan...dan nggak penting ceritanya karena yang utama...mimpi penonton terwujud...dan mereka happy dan senang melihatnya.
Berikut Daftar 19 tayangan FTV di SCTV yang ada di 100 tayangan tertinggi ratingnya pada minggu ke 47. Nomor disebelah nomor urut, adalah peringkatnya dalam 100 program berating tertinggi.
(1)18.Gebrak Cinta Soto Daging (2.7/19.1)-Durasi 2 jam