Semifinal Liga Champions tahun ini mempertemukan dua pelatih Spanyol dan dua pelatih Italia dalam empat klub berbeda. Dari keempat pelatih ini, hanya Massimiliano Allegri (Juventus) kurang bersinar saat menjadi pemain. Luis Enrique (Barcelona), Pep Guardiola (Bayern Muenchen) dan Carlo Ancelotti(Real Madrid) adalah pemain inti klubnya masing-masing saat itu, dari ketiganya Enrique and Guardiola di Barcelona sementara Ancelotti di AC Milan. Uniknya Luis Enrique pernah bermain untuk Real Madrid dan Barcelona cuma sayang hanya meraih juara La Liga, bukan Champions, sementara Pep sempat bermain untuk Brescia, Italia.
Karir kepelatihan Enrique sempat melatih AS Roma Italia, Pep hanya di Barcelona dan kemudian ke Bayern Muenchen, sementara Allegri sempat melatih AC Milan dan Cagliary terakhir Ancelotti yang paling kenyang menjelajah Juventus, AC Milan, Chelsea, Paris Saint Germain dan Real Madrid saat ini. Dan dalam pencapaian sebagai pemain dan pelatih dalam merebut Piala Liga Champions, hanya Ancelotti yang pernah meraih keduanya di AC Milan.
Uniknya dari 4 tim yang berlaga merupakan klub dengan banyak pemain yang bermain untuk tim nasional Spanyol, Jerman dan juga Italia. Coba lihat penjaga gawang dari Buffon, Casillas, dan Neuer pernah meraih juara dunia dengan negara masing-masing. Artinya ini semacam pemanasan tidak langsung jelang Piala Eropa tahun depan karena masing-masing tim menjadi unggulan di grupnya masing-masing.
Analisa saya berdasarkan chance untuk memenangkan Liga Champions tahun ini berdasarkan prestasi, kinerja, pelatih dan pemainnya saya pikir Real Madrid patut dijagokan baru kemudian Barcelona, Bayern Muenchen dan Juventus nomor buncit. Â Tapi bola tetap bulat dan permainan sepakbola bukanlah hasil analisa komentator sepak bola di televisi yang dengan ringan dan tanpa dosa menghakimi tim yang dicintainya dan yang dibencinya he he he. Sepakbola adalah perang dan sepakbola begitu di lapangan cuma punya 22 pemain dan 2 pelatih kepala saja.
Sepakbola Spanyol sejak Lionel Messi dan CR7 berselancar di Barcelona dan Real Madrid sudah banyak membuktikan betapa hegemoninya sulit ditaklukkan apalagi Real Madrid tahun lalu telah merebut La Decima (10x) mampu merebut Piala Nomor Satu Klub Sepak Bola di benua biru ini. Â Masalahnya hingga saat ini belum ada klub yang mampu mempertahankan rekor juara menjadi juara bertahan dua tahun berturut-turut sejak ada reformasi Liga Champions , karena hanya pada tahun 1989 dan 1990 , AC Milan dan salah satu pemainnya Carlo Ancelotti mampu melakukan hal tersebut. Jadi apakah Real Madrid dan Ancelotti membuat rekor baru? Atau yang lainnya yang tidak rela melihat Real Madrid terus menerus juara. Â Ya kita lihat saja nanti, asal jangan banyak golnya terjadi karena tendangan penalty karena kata Pele, legenda Sepakbola Brazil, "A penalty is a cowardly way to score" (Tendangan penalti adalah cara pengecut membuat gol). Semoga!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H