Tayangan Just Alvin minggu lalu di Metro TV banyak menampilkan nara sumber dari kalangan manager artis termasuk didalamnya ada Dani Dewa 19 dan Piyu Padi. Tak kurang dari 6 manager artis ternama dihadirkan seperti Sulung Landung, Johandy Yahya, Aditya Gumay dan Benny Simanjuntak memberikan pendapatnya sesuai dengan tema acara : The Man Behind The Stars.
Dari keseluruhan tamu yang ditanya hampir semuanya mengutarakan hal yang sama bagaimana mereka secara jeli menemukan calon artis yang punya masa depan cerah dan gemilang.
Secara gamblang Dani Ahmad mengatakan Maia, Mulan, dan keempat anaknya “beruntung” mendapatkan suami dan ayah sepertinya sehingga mereka punya “tabungan masa depan”.Dan Dani tidak berhenti disini dia mengutarakan bagaimana dia menemukan Ari Lasso dan Once sebelum menjadi lead vocalnya Dewa 19.
Terasa unik ketika Dani mengutarakan betapa upayanya menemukan bakat-bakat baru ini pada awalnya hanya membantu dan akhirnya ketika bakat-bakat ini jadi…tidak ada yang memberikan “honor” kepada Dani dan hanya sebagai proyek “thank you”. Contoh Reza Artamevia yang ditemukannya sedang bernyanyi di Kampus dan diajak rekaman…Dani tidak dapat apa-apa ketika dia dapat kontrak dan sukses.
Dani mengakui ada “X factor” seseorang sehingga punya aura bintang dan menjelaskannya dia beranalogi seorang veteran Mafioso melihat potensi anak buah/didiknya yang nanti akan bisa menggantikannya. Mungkin ini bahasa visualnya agar pemirsa mengerti apa yang ada di benak Dani tentang “talent” yang dimilikinya dalam menemukan talenta-talenta baru di bidang musik yang digelutinya.
Dani banyak bercerita tentang perannya, sesuatu yang memang menarik karena gaya bicaranya yang ceplas ceplos jawa timuran. Selain itu, Dani disamping Piyu juga artis yang memang piawai di bidangnya.
Pencari bakat lainnya seperti Sulung Landung yang pada awalnya hanya sebagai runner (pesuruh) sempat gamang apakah masih bisa melanjutkan karirnya dari nol sebagai manajer artis padahal usia sudah tidak muda lagi. Sulung juga mengamini artis itu punya aura x factor seperti ketika menemukan Dion Wiyoko ketika ada di pusat perbelanjaan.
Aditya Gumay yang sudah terkenal dengan Teater Ananda dan penghasil banyak artis didikannya dalam “Lenong Bocah” seperti Okky Lukman dan Olga Syahputra, secara tegas tidak menjanjikan kepada anak didiknya akan “jadi” artis yang terkenal, karena dia juga meyakini x factor seorang bintang tidak banyak dimiliki kebanyakan orang.
Tamu lainnya seperti Johandy Yahya juga menceritakan pengalaman bagaimana menemukan talenta-talenta baru tersebut. Dan terakhir Benny Simanjuntak dari Contoh Management yang bercerita bagaimana kedekatannya dengan petinggi televisi mampu memberikan kesempatan artis binaannya tampil di program televisi stasiun tersebut.
Kalau artis punya “x factor” untuk jadi artis sukses, pasti para manajer artis/pencari bakat ini juga pasti punya “x factor” juga , karena tidak mudah melatih “kepekaan” dalam menemukan artis yang dapat diandalkan baik secara talenta maupun profesional.
Lantas acara mencari bakat di televisi seperti Idol, AFI, Indonesia Mencari Bakat, Indonesia Got Talent…bagaimana? Saya pikir nggak ada salahnya terus dikembangkan….siapa tahu banyak bakat artis ditemukan. Contohnya juga banyak bagaimana makmurnya sebagian jebolan ajang menyanyi ini ketika mereka menikmati hasil kerja kerasnya di panggung off air.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H