Mohon tunggu...
Iwan Permadi
Iwan Permadi Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja kreatif televisi dan Guru Bahasa Inggris

a freelance tv creative

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

The Comment...Siapa yang Nanya?

22 September 2014   07:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:58 2218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Program Net TV yang digawangi oleh Dimas Danang dan Imam Darto yang telah lebih dari setahun tayang memang tidak pernah kering ide.Hal ini tidak hanya materi yang kaya baik dari sumber sosial media yang tiada habis, juga dari kumpulan video dari You Tube yang secara kreatif dimodifikasi baik lewat lawakan, joke dan dagelan namun juga lewat nyanyian dengan lirik yang telah diplesetkan.

Kekuatan program ini ditambah interaksi hangat dan “gokil” antara kedua host penyiar radio Prambors itu dengan bintang tamu yang diundang. Seperti pada episode hari ini dimana duo Ratu diundang. Baik Mey Chan dan Maia terlihat langsung larut dalam “kegilaan” yang memang sepertinya jadi “roh” program ini.

Tentu tidak mudah mendesain program 4 segmen untuk mendapatkan kekuatan kreatif yang sama, pasti ada naik turun karena persaingan “head to head” dengan program unggulan lainnya dari pesaing televisi lainnya.

Dalam episode yang saya tonton ini dua segmen Dimas dan Imam muncul sendiri yaitu di segmen kedua sebagai koki dan penontonnya serta keduanya menjadi badut menggunakan kostum Panda pada segmen ketiga. Dan di kedua segmen ini, menjadi segmen yang terlemah diatas kertas, namun itu bisa disiasati dengan tampilan video dan kegilaan keduanya dengan melibatkan penonton baik tepuk tangan maupun teriakan.

Sementara segmen pertama dengan mengadu keduanya dalam tebak2an video bersama duo Ratu cukup sukses walaupun harus dipandu orang lain..dalam versus. Segmen terakhir dengan sebuah lagu baru dari Ratu dan diiringi band tetap acara ini, juga cukup kuat.

Yang cukup menarik adalah target audience program seperti ini memang kalangann muda, urban dan kelas penonton berpenghasilan tinggi dan menengah sehingga memudahkan mendapatkan potential buyer yang diinginkan banyak pemasang iklan. Lantaran itu pula kelas “joke” dan “dagelan” yang disajikan tentu sangat berbeda dengan penonton sinetron komedi berseri yang tayang di televisi lainnya. Dan anda kalau jeli melihat bintang tamu dan penonton yang hadir di studio, anda akan mendapatkan kesan kepada siapa acara ini ditujukan.

Program-program inovatif seperti ini, sebagaimana program yang memanfaatkan sosial media dan youtube lainnya memang perlu kerja keras dalam riset tentang tema dan padu padannya dengan bahan yang didapatkan.Chemistry yang terjadi bila content dan formnya nyambung memungkinkan menghasilkan produk yang maksimal dan tentu saja murah dalam produksi, secara isu program televisi dimana aja yaitu slot tayangnya yang mahal...budget produksi itu standar lah. Tapi kan Duo Ratu muncul dan nyanyi di acara itu. Ya sih, tapi nggak mesti TV mesti bayar kan? Apalagi kalau lagi promo album baru? Siapa yang nanya?

14113218221128757880
14113218221128757880

14113219201633594956
14113219201633594956

14113220221521785555
14113220221521785555

14113221151667305523
14113221151667305523

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun