Mengutip Food and Wine, sejarah konsep awal dari restoran all you can eat ini dicetuskan oleh budaya masyarakat Swedia pada abad ke-16. Restoran all you can eat atau AYCE telah menjadi salah satu konsep makanan yang populer di kalangan masyarakat saat ini, khususnya di kota-kota besar.Â
   Restoran ini menawarkan pengalaman makan sepuasnya dengan harga yang telah ditentukan. Biasanya harga yang ditawarkan cukup murah mengingat kita bisa makan sepuasnya. Selain itu, restoran AYCE juga menawarkan berbagai jenis hidangan yang dapat memuaskan selera makan pelanggan, contoh yang paling populer adalah sushi, seafood dan BBQ/steak.
   Mungkin kita pernah bertanya-tanya, apakah restorannya bisa untung kalau kita bisa makan sepuasnya apalagi kalau itu daging. Tentu, restorannya gak mau rugi dong, namanya juga orang usaha ya pasti cari untunglah. Tetapi, faktanya bisnis restoran all you can eat bisa dibilang cukup menjanjikan loh. Hanya saja, persaingan di ranah industri tersebut cukup ketat sehingga diperlukan strategi yang tepat dan efektif. Untuk itu mari kita bahas strategi apa aja sih yang dipakai restoran all you can eat dalam menjalankan keberlangsungan bisnisnya agar tetap untung.
1. Menerapkan Sistem Batas Waktu Makan
   Strategi pertama restoran all you can eat adalah menerapkan batas waktu makan, biasanya batas waktu yang diberikan adalah 90-120 menit. Kebayang gak sih kalau gak diterapkan batas waktu, bisa-bisa orang gak pulang seharian, auto bangkrut deh restorannya.
2. Menghemat Biaya Tenaga Kerja dengan Self Service untuk Menekan Biaya Pengeluaran
   Dengan strategi self service ini restoran bisa menekan/menghemat pengeluaran karena pembeli harus mengambil dan memasak makanan sendiri, sehingga karyawan yang dibutuhkan lebih sedikit.
3. Tawaran Side Dish
   Strategi lain dari restoran all you can eat adalah menyediakan hidangan side dish, biasanya side dish mengandung karbohidrat yang cukup tinggi, sayur-sayuran atau juga makanan manis yang bisa menimbulkan rasa kenyang, contohnya seperti kentang, green salad, es krim, minuman manis, mie, aneka gorengan dan lainnya. Sehingga keinginan untuk menyantap seafood atau daging menjadi berkurang.
4. Menu Makanan yang Murah Disajikan di Awal
   Strategi berikutnya adalah menyajikan makanan yang murah di awal, sedangkan jenis makanan yang mahal seperti daging di bagian akhir. Biasanya juga makanan yang lebih murah disajikan sembari menunggu daging yang sedang dimasak, akibatnya saat waktunya memakan daging perut telah terisi dan cenderung kenyang.
5. Daging yang Disediakan Mentah