Mohon tunggu...
Ipan Pranashakti
Ipan Pranashakti Mohon Tunggu... Administrasi - Praktisi dan Pembelajar

Hamba Tuhan yang menyukai dunia online marketing, e-commerce. Mulai belajar sejak tahun 1998 hingga 2000, sampai benar-benar menemukan ketertarikan di jagad online hingga sekarang. Ada 2 hal yang terus beriringan yaitu perbaikan diri dan belajar dari kesalahan. "Seberapa kuat positive thinking terhadap lingkungan, seukuran itulah peluang bekerjasama, seberapakah negative thinking terhadap lingkungan, seukuran itulah hambatan untuk bekerjasama dalam lingkungan"\r\n\r\nhttp://www.ipan.web.id

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Peluang Usaha Online Bisa Diawali dari Freelance Marketing

31 Maret 2016   11:02 Diperbarui: 31 Maret 2016   14:04 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ipan Pranashakti saat Menjadi Narasumber dalam Workshop Bisnis Online"][/caption]Tidak banyak orang menyadari kehadiran media online menyerap energi, pikiran, dana menuju budaya berkomunitas tanpa arah yang jelas. Sekedar menemukan ruang bercengkerama, menemukan teman baru, sehingga sempat melupakan kebutuhan dasar untuk makin mensejahterakan diri sendiri dan keluarga dari setiap kegiatan yang produktif, setiap harinya. Kegiatan yang hanya menghabiskan waktu tergolong pada kegiatan bersifat konsumtif, sedangkan kegiatan yang menjadikan kita semakin tumbuh membaik dengan karya nyata, itu bersifat produktif.

Sayang sekali ketika pengakses internet di tahun 2015, ini mencapati 78 juta pengakses, ternyata sebagian besar terjebak pada aktifitas online yang sekedar menyenangkan, belum kepada mensejahterakan. Nah untuk beralih dari pola menyenangkan saja, menuju mensejahterakan, sebaiknya dibangun dalam mentalitas seseorang, bahwa ketiga ada media online, ketika tersedia internet, sejatinya itu adalah peluang usaha.

Dalam perkembangannya, banyak orang yang merasa tidak bisa tumbuh dalam berbisnis online dengan alasan modal, padahal sebenarnya modal dalam menbangun bisnis online lebih kepada modal intagible, yaitu modal yang bukan fisik seperti mobil, gedung dan lain sebagainya. Akan tetapi modal intagible, ini wujud nyatanya adalah kemampuan komunikasi, mental yang tangguh, semangat kerja keras, bisa "membunuh" rasa malas dan mengatasi godaan aktifitas yang sekedar buang-buang waktu.

 

Peluang Bisnis Online

Peluang bisnis online sejatinya, terus tumbuh di media online, karena apapun aktifitas yang menggambarkan teknologi, marketing, layanan, modernisasi akan terus dituntut tumbuh, sedangkan skill manusia tidak bisa cepat dikembankan di negara Indonesia ini.

Salah satu bisnis online yang jarang diketahui misal Jasa Nge-like Facebook, Jasa Nyari Follower, Jasa Dongkrak Follower di Instagram, yang kesemuanya ada ada faktor jasa percepat partisipasi atau interaksi di media online karena keterbatasn banyak orang melakukan pekerjaaan tersebut secara mandiri. Bahkan ada jasa yang mengarah kepada jual beli member di Facebook, jaringan di Google Plus, dan sebagainya. Semua itu akan tumbuh seiring kemajuan fitur dan teknologi yang berkembang pesat, dari etos kerja teamwork yang tinggi dari mancanegara.

Ada perbedaan secara umum, bahwa etos kerja di Indonesia dan mancanegara, sangat jauh percepatannya, terutama dari kesungguhan memanfaatkan waktu. Di mancanegara bekerja sejak jam 5 pagi hingga jam 10 malam adalah waktu kerja yang  sudah biasa, sedang di Indonesia kerja sepertinya hanya menuntaskan rutinitas, menyibukkan diri dengan komunitas, dengan kegiatan semu, yang sebenarnya tidak secara langsung berkontribusi terhadap peningkatan kompetensi seseorang hanya sekedar bangga dan senang bisa memiliki aktifitas.

Menekuni bisnis online memang menjadikan banyak tantangan bagi yang sudah menguasai seluk beluknya, namun jika memang dirasa belum mampu dari sisi kecukupan modal uang untuk  membangun bisnis skala besar, bisa diawali dengan menjadi freelance marketing, yaitu menjadi perantara antara pembeli dan penjual secara online, sehingga carilah produsen yang memang belum menguasai seluk beluk bisnis online, Anda mencoba untuk mengajak bekerjasama dengan produsen tersebut, berikan edukasi berkenaan pasar online, tentang sistem kerjasama yang akan dibangun, dan profil Anda secara jujur agar semakin dipercaya.  Dalam kerjasama ini sebaiknya juga mengemasa resiko-resiko yang akan terjadi. Modal dalam mediasi bisnisi online tergolong masih murah, dan bisa dijangkau mahasiswa, pelajar dan pensiunan.

Peluang bisnis online ini yang bertumbuh saat ini setidaknya ada beberapa bidang bisnis

  • Menjual product barang retail sehari-hari
  • Menjual Informasi
  • Menjual Database
  • Menjual iklan
  • Menjual jasa konsultasi
  • Menjual konten web
  • Menjual produk bar
  • Menyediakan jasa pelelangan
  • Menjual e-book
  • Forum
  • Game

Masih banyak bidang bisnis online lainnya, namun dalam klasifikasi yang sejatinya hanya mempersempit layanan, dan memfokuskan pada barang atau jasa tertentu. Misal fokus kepada toko online busana, kaos. Perkembangan bisnis online akan terus bertumbuh karena ide kreatifitas di online saat ini tidak dibatasi jarak, apakah ide dari negara lain atau dalam negeri, karena semua medianya sebenarnya, hanya di layar laptop kita.

Lalu bagaiman sekiranya memasuki era bisnis online ini, sedanga tidak memiliki modal uang dan perangkat modern? Awali dari konsep berpikir, bahwa bisnis online lebih menonjolkan dari aspel berikut ini :

  • Modal skill
  • Kemampuan bahasa, baik bahasa asing atau penggunaan bahasa Indonesia yang menarik
  • Kemapuan komunikasi
  • Kemampuan membangun kepercayaan, baik kepada supplier, produsen atau kepada konsumen

Sehingga dalam memasuki peluang bisnis online, sejatinya tidak bertumpu hanya kepada modal uang saja. Tapi apakah Anda sudah siap? Atau masih senang menikmati hidup nyaman dengen sekedar mencari kesenangan sana-sini? Semua terserah Anda.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun