Mohon tunggu...
Ajietama Pramana
Ajietama Pramana Mohon Tunggu... -

Lahir dan besar di Lampung,terdampar di jalur BSD-Depok Bakul herbal, bakul website, bakul sms dan siap jadi bakul2 lainnya :)

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Passion

13 Oktober 2011   02:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:01 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di post saya yang pertama ini saya akan membahas soal passion. Passion yang kalau diindonesiakan menjadi Gairah kalau diarabkan menjadi Ghirah merupakan hal yang sangat penting dalam menjalani hidup. Tanpa passion kita ga ada bedanya dengan pocong, cuma mondar mandir loncat loncat ga jelas cuma buat isi waktu aja.

Dengan passion kita rela baca buku-buku yag kalau ditumpuk bisa melebihi atap rumah kita(kecuali kalau tingkat 3 ke atas ya :D), dengan passion kita rela mendatangi majelis ilmu walau kadang tempatnya ga terjangkau kendaran, dengan passion kira bisa bergadang sampai pagi walau tanpa minum kopi, dengan passion kita rela berjam-jam di depan komputer untuk bekerja.

Passion bisa timbul karena beberapa hal, bisa karena memang pada dasarnya kita menggemarinya, bisa juga karena dipaksa keadaan. Banyak orang yang tidak tahu apa-apa tiba-tiba menjadi giat dan dalam waktu tidak terlalu lama menguasai bahkan menjadi ahli di satu bidang karena hanya bidang itu lah yang ia bisa geluti untuk memperoleh pendapatan atau memperoleh pengakuan.

Seyogyanya passion itu harus dirawat, buatlah dirikita selalu kepepet dengan target-target. Kalau istilah Bang Jaya YEA, TEPOK The Power of Kepepet, atau kalau istilah Prof. Yohanes Surya PhD, Mestakung. Tanpa TEPOK ya ujung-ujungnya kita leha-leha saja dan akhirnya saat keadaan terdesak passion itu dipaksa muncul.

Burukkah bila passion muncul saat terdesak? Tidak terlalu buruk-buruk amat sih, karena hal itu masih jauuhh lebih baik dibandingkan kalau kita malah terpuruk, tenggelam dalam kesedihan dan galau berkepanjangan....

Bagaimana dengan passion anda hari ini? Apapun profesi anda, karyawan, profesional, wirausaha, semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan kebaikan dan hidayah atas tiap usaha anda hari ini.

Salam passion

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun