Mohon tunggu...
Wira Manalu
Wira Manalu Mohon Tunggu... -

simple

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Maya

14 Desember 2013   13:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:56 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Maya adalah seorang gadis desa yang tinggal di Desa Kenanga Indah. Ia tinggal bersama denga kedua orangtuanya beserta seorang adik laki-laki. Maya tak berasal dari keluarga kaya raya, ayahnya dan ibunya hanyalah petani sayuran yang lahannya tak terlalu luas. Hidupnya bisa di bilang pas-pasan, karena penghasilan orangtuanya tidaklah banyak, hanya cukup untuk makan dan biaya sekolah adiknya saja. Maya sudah tamat dari SMA, tetapi karena masalah biaya Ia tidak dapat melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi lagi.
Maya bukanlah gadis yang sombong, Ia sangat rajin dan berbakti terhadap orang tuanya. Selain itu, Maya adalah gadis yang sangat rupawan. Ia disebut-sebut gadis tercantik didesanya. Tetapi, walaupun begitu ia tetap rendah hati dan tidak menyombongkan kecantikannya, Ia tetap mau membantu kedua orang tuanya di ladang kecil milik mereka.
Teteapi, Adiknya Maya ternyata bukanlah anak yang baik. Walaupun adiknya adalah seeorang laki-laki dan sudah kelas 6 SD, sifatnya sangatlah manja dan minta ampun bandelnya. Adiknya yang bernama Randi, sangatlah malas dan pembangkang, setiap sehabis pulang sekolah ia tidak mau pergi keladang untuk membantu orangtuanya dan Maya. Randi setiap hari hanya pergi bermain dan bermain setiap hari. Orang tuanya sudah sangat tak tahu lagio harus bagaimana terhadap anak laki-laki satu-satunya itu.
Namun, walaupun kedua orangtuanya sudah sangat lelah menasehati adiknya ini, tidak demikian dengan Maya. Ia tetap sabar dan terus menasehati adiknya ini, berharap suatu saat adiknya akan berubah dan menjadi anak yang baik dan berbakti terhadap orangtuanya. Walaupun respon adiknya tidaklah bersahabat dan menyenangkan, Maya tetap sabar dan menasehatinya. Terkadang bahkan adiknya sudah sangat keterlaluan bandalnya, ia tetap mencoba sabar.
Pada suatu saat, di siang hari yang sangat terik. Setelah lelah dari ladang untuk membantu orangtuanya sebentar, Maya pulang untuk menjemput makan siang untuk kedua orangtuanya. Tetapi, betapa terkejutnya ia saat sampai dirumah mereka, ia melihat seluruh lauk dan nasi yang telah dimasaknya pagi tadi ternyata sudah habis, dan yang paling mengejutkanya adalah ketika ia melihat adiknya bersama teman-temannya yang telah menghabiskan menu makan siang itu tengah menghisap rokok di belakang rumah mereka. Maka tak sadar lagi, Maya marah besar kepada adiknya. Ia memarahi adiknya itu habis-habisan dan menyuruh teman-teman adiknya itu buat pulang. Tetapi ternyata adiknya tidak perduli, ia malah melawan dan membangkang, hingga tanpa sadar Maya menampar pipi adik satu-satunya itu dan mengusir adiknya.
Lalu, pergilah adiknya itu dari rumah mereka. Setelah beberapa lama merenung dan berfikir, Maya pun sadar dan mulai kebingungan. Sungguh, walaupun adiknya sangat nakal, Ia sangat menyayangi adik satu-satunya itu. Mulalilah Maya mencari adiknya, ia pergi mengelilingi desanya untuk mencari adiknya. Tetapi sayang, adiknya ternyata sudah pergi jauh dari desa itu. Karena sudah tak tahu harus bagaimana, akhirnya Maya memberitahu orangtuanya di ladang. Maka jadilah mereka sekeluarga kebingungan. Mereka melaporkan ke kepala desa dan meminta bantuan warga desa ubtuk membantu mencari adiknya.
Karena sudah mencari di desanya, Maya akhirnya nekat pergi mencari adiknya di desa sebelah yang jaraknya lumayan jauh. Pada saat sedang di jalan, maya bertemu dengan seorang pria yang sangat tampan dan berpenampilan sangat rapi dan sopan. Lelaki ini menawarkan Maya tumpangan untuk membantu mencari adiknya. Akhirnya Maya pergi mencari adiknya dengan lelaki yang baru dikenalnya dan lelaki itu bernama sangat mirip dengan adiknya, Rendi.
Akhirnya, Maya dan Rendi menemukan adiknya di Desa sebelah. Dan saat Maya melihat adiknya ia langsung turun dari mobil Rendi dan memeluk adiknya. Dan adik mayapun ternyata sudah menyesal dan berjanji akan berubah, maya juga tak lupa minta maaf pada adiknya. Dan merekapun kembali ke desa dan berkumpul kembali bersama-sama dengan keluarganya. Maya dan keluarganya sangat bahagia dan mengucapkan terimakasih kepada Rendi.
Rendi ternyata adalah anak orang kaya yang berasal dari desa sebelah, dan Rendi juga merupakan lelaki yang baik. Akhirnya Maya dan Rendi menjalin hubungan dan lanjut sampai mereka menikah. Rendipun membantu keluarga maya untuk keluar dari kemiskinan, dan akhirnya Maya dan keluarganya hidup bahagia .
Begitulah, ternyata dalam setiap kejadian yang tak terduga terdapat kejutan yang tak terduga jua, yang terpenting adalah kita harus dapat mengambil hikmah dalam setiap kejadian itu.

SELESAI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun