Mohon tunggu...
Muhammad Ichwan
Muhammad Ichwan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hi, I am the author of ione2ucyber ! I am Founder of a ione2ucyber and also a part-time blogger and fond of blogging, blog design, design grafis, & programmer. You could see me at Facebook and Twitter to have some talk.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kombinasi Kecepatan Rana dan Diafragma dalam Kamera

9 September 2013   13:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:08 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13787079071127584536

Rana dan diafragma , Sejoli yang menentukan jumlah cahaya yang masuk ke dalam sensor cahaya atau film pada kamera analog sehingga suatu “adegan” bisa ditangkap oleh kamera. John Hedgecoe pada bukunya yang berjudul The New manual Of Photography dengan sangat baik menjelaskan efek rana dan diafragma menggunakan pengisian gelas oleh keran air. Besar kecilnya bukaan pada keran menggambarkan diafragma, sedangkan waktu yang diperlukan agar gelas menjadi penuh menggambarkan kecepatan rana. Jadi begini, Kalau keran dibuka kecil, air mengucur sedikit. Waktu yang dibutuhkan agar gelas penuh oleh air tentu saja lama. Kalau dalam bahasa fotografi jadi begini , Kalau diafragma yang digunakan kecil, cahaya masuk sedikit, waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh gambar yang utuh lebih lama. Contoh teknisnya begini, Kalau kecepatan rana yang digunakan 1/250 dengan diafragma 1/8. Andai kecepatan rana yang digunakan lebih lambat, 1/125 misalnya, maka diafragma harus diperkecil agar cahaya yang masuk tidak berlebih dan foto yang terambil tidak berbeda jauh . Diafragma dipersempit menjadi 1/11. Ngomong-ngomong soal angka kecepatan rana dan diafragma kadang bisa bikin bingung . Misalnya ada fotografer bicara begini,” Gue motret pake 250, bukaan 16.” itu artinya dia memotret pakai kecepatan rana 1/250 dengan diafragma 1/16. Lebih bingung lagi kalau ada yang ngomong begini” Motret begitu jangan pake pake bukaan 2,8. Pake bukaan yang lebih kecil, diatas 8.” Omongannya bikin bingung toh? kok 8 dibilang lebih kecil dari 2,8. Itu karena si fotografer berbicara versi singkat . seharusnya , 2,8 dia sebut f/2,8, dan 8, disebut f/8 . f  itu sendiri adalah bukaan terpenuh dari diafragma . Anggaplah 1. berarti betulkan 1/2,8 lebih besar ketimbang 1/8? atau dengan kata lain, f2,8 lebih besar ketimbang f/8. Terang/gelap foto memang nyaris sama meskipun menggunakan kombinasi yang berbeda. Namun ada perbedaan . Bedanya, begini. Kalau diafragma yang digunakan besar, lumrahnya latar belakang menjadi kabur (blur) sementara objek utama tajam. Penggunaan diafragma kecil menyebabkan objek utama dan latar belakang tajam. Itu  efek perbedaan diafragma. Lain lagi, efek penggunaan kecepatan rana berbeda . Kecepatan rana yang tinggi akan membekukan objek yang bergerak . sedangkan kecepatan rana yang rendah bisa mengakibatkan efek gerak. Kombinasi mana yang dipilih ? Tergantung foto seperti apa yang hendak dihasilkan. Sumber: http://ione2ucyber.blogspot.com/2013/09/kombinasi-kecepatan-rana-dan-diafragma.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun