Menunggumu itu lama.
Lama seperti aku menunggu waktu ke 25.00 ..
Menunggumu itu lama
Lama seperti aku menunggu kucing-kucing ikut bertanduk
Lama seperti aku menunggu sekolahku yang super disiplin pulang jam 7.30
Lama seperti aku menunggu aku bisa bicara dengan mereka, hewan-hewan liar
Meski begitu, aku tahu, menunggumu itu, tidak mungkin bisa aku jalani
Aku juga tahu, menunggumu itu kegiatan keras yang berujung sia-sia
Menunggumu juga hal yang paling menyenangkan namun menyedihkan
Tapi, menunggumu akan tetap kulakukan
Kau tau? Mereka selalu berkata “untuk apa”
Ya, untuk apa menunggu yang tak pasti
Untuk apa menunggu yang tak mungkin kembali
Untuk apa menunggu yang tlah pergi
Tapi, kau juga harus tahu, aku selalu menjawab “untuk diriku”
Ya, menunggumu adalah sumber kebahagiaanku,
Menunggumu membuatku merasa punya alasan untuk selalu membuka mata
Menunggumu juga membuatku mengerti, semuanya, cinta
Lalu, mereka bertanya lagi “apa kau yakin”
Ya, aku yakin dengan ini.
Aku tahu kau lihat aku menunggumu
Aku yakin kau akan berjalan pulang, kembali padaku
Aku yakin kau masih menyayangiku
Lalu aku masih menjawab “tentu aku yakin”
Ya, tentu saja yakin. Kau cinta aku
Kau tak akan biarkan aku terus menerus menunggu
Aku yakin kau akan kembali datang
Saat rombongan itu pergi, aku masih juga belum tersadar
Aku masih tak ingin mengerti dengan semua ini
Aku hanya mengerti kau selalu ada
Aku hanya tau kau mencintaiku, itu saja.
Saat semua menjelang usai, aku masih juga tak tersadar
Aku masih, terus dan terus menunggu
Aku menyukai ini
Tapi, ada satu yang membuat ku terluka saat menunggumu
Aku mulai tersadar, kau tak akan datang
Kau, harusnya bahagia, akupun harusnya begitu
Aku mulai sadar, kau, sudah tenang
Selamat jalan sayang, kita akan bertemu, di penjara kebahagiaan yang kekal ;)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H