Dalam mitologi Yunani, khimera adalah makhluk betina yang sangat menakutkan, bertubuh gabungan dari bagian-bagian tubuh dua atau lebih makhluk lain, hidup di Lykia, Asia Kecil, anak dari pasangan Typhoeus dan Ekhidna, bersaudara dengan Kerberus dan Hydra Lernaen. Kepala dan tubuhnya berbentuk seekor singa yang dari mulutnya dapat menyemburkan api. Pada punggungnya muncul kepala seekor kambing. Ujung ekornya berupa kepala seekor ular. Deskripsi keseluruhan tubuh khimera terdapat dalam karya Hesiod yang berjudul Theogony (abad ketujuh SM).
Tentu anda dapat berimajinasi sendiri untuk bentuk-bentuk khimera yang lain. Misalnya, makhluk berkepala sapi atau banteng dengan tubuh manusia dan berekor leher naga yang dari mulutnya sewaktu-waktu terhembus angin puting beliung. Tentu sosok-sosok hibrid ini adalah monster-monster yang sangat menakutkan dan mengerikan. Kalau anda betulan berjumpa dengan organisme khimera, anda pasti akan lari ngibrit panik dan ketakutan, mungkin juga ngompol. Ha ha.
Entah ini GOODNEWS atau BADNEWS: Dalam era sains modern sekarang ini, makhluk khimera tidak lagi berada dalam wilayah mitologi, tapi sudah dicoba diciptakan di laboratorium-laboratorium sains-tek di sejumlah negara maju.
Setelah lewat ujicoba dengan hewan-hewan pengerat seperti tikus rumah (mouse) yang digabung dengan tikus got (rat), juga dengan ternak potong seperti sapi, akhirnya para ilmuwan sekarang ini fokus pada khimera MANUSIA-BABI.
Ini tentu reaksi anda: Hah? Manusia-babi? Kepala babi dengan tubuh manusia? Atau kepala (dus juga otak) manusia dengan tubuh babi? Etis gak tuh? Merendahkan martabat manusia gak tuh? Tuhan pasti akan mengutuk para ilmuwan jika khimera manusia-babi diciptakan.
Eeiiitt, nanti dulu. Jangan panik begitu. Juga jangan ngompol. Ini saya jelaskan lebih jauh.
Jadi? Ya, sederhana saja, tujuan para ilmuwan adalah menghasilkan organ-organ hibrid manusia-babi dalam tubuh babi yang berisi sekaligus sel-sel individual dan jaringan sel-sel yang lebih kompleks.
Setelah menginjeksikan stem sel pluripoten manusia (human Pluripotent Stem Cells, hPSC) ke dalam EMBRIO babi lewat teknik yang rumit (yang melibatkan sinar laser untuk membuat lubang sangat kecil pada sel-sel babi sebagai sebuah pintu masuk bagi sel-sel manusia), sel-sel manusia dan sel-sel babi yang tergabung itu kemudian berkembang menjadi jejaring sel-sel yang lebih besar dan kompleks, lalu membentuk organ-organ hibrid manusia-babi.
Tentu untuk embrio babi terbentuk yang kemudian ke dalamnya diinjeksikan sel-sel manusia, dan sel-sel hibrid manusia-babi ini bertumbuh dan berkembang lalu membentuk organ-organ, proses alamiah dan intervensi teknologi harus dilewati. Garis besarnya kita semua sudah tahu: fertilisasi IVF, zygote, embrio, penempatan embrio ke dalam rahim seekor babi betina, masa fetus atau janin, masa kehamilan hingga kelahiran.
Ada satu hal yang saya belum tahu pasti, ini: Apakah untuk suatu organ khimera manusia-babi dapat ditransplantasi ke dalam tubuh manusia, organ khimera ini harus sudah dewasa dan matang betul di dalam tubuh seekor khimera manusia-babi, ataukah bisa juga yang ditransplantasi itu organ khimera yang setengah matang dan selanjutnya akan tumbuh menjadi dewasa dan matang betul dengan daya dan kemampuan kerja yang penuh di dalam tubuh manusia penerima transplantasi organ itu sendiri.