Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Meniti Jejak Sejarah Produksi Biogas Hingga Kini

23 Juni 2024   23:45 Diperbarui: 24 Juni 2024   00:10 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Secara global, terdapat peningkatan kesadaran bahwa penerapan teknologi 'sampah menjadi energi' adalah salah satu cara terbaik untuk mencapai pembangunan energi berkelanjutan. Pendekatan yang paling populer adalah konversi senyawa kaya organik menjadi produk bersih dan terbarukan melalui pencernaan anaerobik (AD). Biogas dapat dihasilkan dari sisa-sisa pertanian, sampah organik kota/industri, dan biomassa berkelanjutan, terutama bahan-bahan yang tersedia secara lokal.

Biogas adalah sumber energi terbarukan berbentuk gas yang dihasilkan dari bahan mentah seperti limbah pertanian, pupuk kandang, limbah kota, bahan tanaman, limbah, limbah hijau, air limbah, dan limbah makanan. 

Biogas diproduksi melalui pencernaan anaerobik dengan organisme anaerobik atau metanogen di dalam pencerna anaerobik, biodigester, atau bioreaktor. Komposisi gas utamanya adalah metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2) dan mungkin memiliki sejumlah kecil hidrogen sulfida (H2S), kelembaban dan siloksan.

Metana dapat dibakar atau dioksidasi dengan oksigen. Pelepasan energi ini memungkinkan biogas digunakan sebagai bahan bakar; dapat digunakan dalam sel bahan bakar dan untuk tujuan pemanasan, seperti memasak. Ini juga dapat digunakan dalam mesin gas untuk mengubah energi dalam gas menjadi listrik dan panas. Tulisan ini mengungkapkan  tentang sejarah panjang perjalanan produksi biogas hingga kini.

SEJARAH BIOGAS

Sejarah biogas mungkin dimulai pada abad ke-10 SM di Asyur, dimana biogas digunakan untuk memanaskan air mandi. Pada tahun 1630, ahli kimia dan dokter Flemish Jan Baptista van Helmont memperkenalkan istilah "gas" untuk menggambarkan produk sampingan dari dekomposisi bahan organik yang dilepaskan ke udara. 

Kemudian, pada akhir abad ke-18, Alessandro Volta, seorang fisikawan Italia, terinspirasi oleh esai Benjamin Franklin tentang topik "udara yang mudah terbakar", mengisolasi gelembung gas dari rawa Danau Maggiore dan menemukan sifat mudah terbakarnya dalam wadah tertutup. Beberapa tahun kemudian, pada tahun 1808, keberadaan metana (biogas) pada kotoran ternak AD terdeteksi oleh Humphrey Davey.

Pada tahun 1875, seorang petani Belanda, Wouter Sluys, pertama kali menggunakan gas alam untuk keperluan penerangan, dan hampir pada saat yang bersamaan (tahun 1884), murid Louis Pauster, Ulysses Gayon, menegaskan di depan Academy of Science pada tahun tersebut  bahwa proses fermentasi juga dapat menyediakan sumber bahan bakar yang efektif untuk pemanas dan penerangan (dia memperoleh sekitar 100 L biogas per meter kubik pupuk kandang yang difermentasi pada suhu 35 C). 

Sepuluh tahun kemudian, pada tahun 1895, pencerna lumpur air limbah pertama dibangun di Exeter, Inggris, yang menjadi bahan bakar lampu jalan. Pada tahun 1897, biogas dari kotoran manusia juga digunakan untuk penerangan di Rumah Sakit Kusta Matinga di Mumbai, India. Pada tahun 1900-an, teknologi AD telah digunakan di banyak belahan dunia.

TAHUN 1900

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun