Tak Ada Kucing Yang Tak Pandai Jilat Telapak Tangannya Sendiri."
Suatu saat saya bertamu di sebuah Keluarga, lalu saya disambut oleh banyak kucing, ternyata teman ini pecinta kucing, Kucing beranak pinak langsung dipelihara di rumahnya. Sehingga banyak kucing di mana-mana.
Dia memang tampak sibuk mengurusi kucing-kucing itu, sebagai hewan peliharaan itu. Dia termasuk penyayang binatang, kadang ada kucing yang kurang makan di jalan, dia bawa ke rumahnya dipelihara sampai sehat.
Banyak  juga orang-orang  yang suka adopsi kucing peliharaanya. Kucing yang dia pelihara itu adalah kucing lokal yang ada di Bali. Tentu tak banyak orang seperti itu, sebab memberikan makan kucing, dan membersihkan rumah dari kotoran dan kencingnya memang lumayan menghabiskan waktu. Namanya penyayang binatang, disana dia memperoleh kebahagiaan.
Kucing adalah hewan jinak, dia hadir di beberapa keluarga, karena manja, lucu dan juga kadang berfungsi menangkap tikus. Kalau sudah ada kucing tikus tidak berani berkeliaran.
Di rumah Saya ada dua ekor kucing, satu ras blasteran Anggora, dan Ras kucing lokal. Mereka berdua selalu akur bermain, kadang menyambut saya, pas keluar lama tak ditemuinya, dia mengejar, artinya di lapar ingin mendapat jatah makanannya. Memang saya selalu memberikan dia makanan biasanya tetelan ayam, atau ikan pindang.
Kucing lokal tanpa dilatih dia pasti suka menangkap tikus, apa lagi dia bermain dengan bulu ayam, maka kalau melihat ekor tikus langsung disergap, dan ditungguin sampai keluar dan, ditangkap. Kadang dimakan, atau dimainkan sampai mati. Akibatnya tikus bisa tak berkembang biak dalam satu rumah.
Ras Anggora, lebih malas namun sangat tampan lembut dan manja, tidak rakus, kalau dikasih makan mau , kalu mencuri, dia tidak pernah lakukan, beda banget dengan kucing lokal.
Penulis besar dunia memberikan metopora terhadap kucing, seperti Ernest Hemingway, menulis, Seekor kucing memiliki kejujuran emosional mutlak: manusia, karena satu dan lain hal, mungkin menyembunyikan perasaannya, tetapi kucing tidak. Jika hewan dapat berbicara, anjing itu akan menjadi orang yang blak-blakan; tetapi kucing itu akan memiliki keanggunan yang langka karena tidak pernah berbicara terlalu banyak. Tulis, Mark Twain.