Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature

Menelisik Pupuk Organik Cair dari Limbah Rumah Tangga, Siapa Takut?

26 November 2023   13:21 Diperbarui: 26 November 2023   15:15 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok-Barokatu Riski Madani

Hidroponik adalah budidaya tanaman tanpa tanah menggunakan larutan nutrisi mineral (Sardare dan Admane 2013). Dalam metode ini, nutrisi disalurkan langsung ke akar. Ini adalah metode yang sangat tepat dan menuntut serta memerlukan lebih banyak pengetahuan produksi, pengalaman, keterampilan teknis, dan investasi finansial dibandingkan sistem rumah kaca lainnya. Ada banyak keuntungan menanam tanaman dalam budidaya tanpa tanah dibandingkan dengan budidaya berbasis tanah (Savvas 2002). Ada lima jenis sistem hidroponik yang dikenal antara lain NFT (Nutrient Film Technique), NFLT (Nutrient Flow Technique), DFT (Deep Flow Technique), DRFT (Dynamic Root Floating Technique) dan FAD (Food and Drain). Selada hidroponik umumnya diproduksi menggunakan teknik film nutrisi (NFT) atau metode rakit apung, keduanya dengan sistem tertutup. Ini berarti lebih sedikit air yang digunakan jika dibandingkan dengan budidaya di darat. Meskipun hidroponik merupakan teknik yang sangat baik untuk budidaya tanaman sayuran dan tanaman lainnya, pupuk organik tidak dapat digunakan dalam sistem hidroponik konvensional yang umumnya hanya menggunakan pupuk anorganik. Pupuk kimia ini merupakan unsur utama dalam hidroponik, namun penggunaan pupuk kimia dengan konsentrasi tinggi dapat menimbulkan risiko bagi konsumen karena penumpukan bahan kimia beracun pada sayuran. NH4+ dan NO3 merupakan unsur hara yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman, namun bila pupuk kimia digunakan, terjadi akumulasi nitrat dalam jangka panjang. Nitrat adalah bentuk nitrogen alami dan merupakan bagian integral dari siklus nitrogen di lingkungan. Akibat penggunaan pupuk, nitrat cenderung terakumulasi dalam daun sayuran, dan hal ini juga terjadi pada selada (Gent 2003). Akumulasi nitrat tingkat tinggi pada tanaman berbahaya bagi kesehatan manusia dan pertumbuhan tanaman (Anjana dan Iqbal 2007; Ikemoto dkk. 2002; Ishiwata dkk. 2002). Oleh karena itu, penggunaan pupuk organik cair sebagai pengganti atau pelengkap pupuk kimia menjadi solusi menarik untuk penanaman hidroponik. Selain itu, menurut Hadad dan Anderson (2004), banyak petani yang tertarik menggunakan pupuk organik untuk produksi transplantasi sayuran. Pupuk organik umumnya tidak larut dalam air, dan unsur hara tersedia secara perlahan karena diubah menjadi larut oleh mikroorganisme. Karena banyaknya unsur hara makro dan mikro untuk pertumbuhan tanaman terdapat pada pupuk organik cair, maka sudah banyak diterapkan pada tanaman hidroponik. Tanaman dapat secara efisien menyerap komponen-komponen yang terlarut dalam pupuk cair sebagai unsur hara pertumbuhan. Dalam penelitian sebelumnya, Nasir dkk. (2012) memanfaatkan bio-slurry produk limbah sebagai sumber nutrisi untuk pertumbuhan tanaman hidroponik. Bio-slurry adalah produk sampingan dari fermentasi anaerobik bahan organik yang dilepaskan dari reaktor biogas setelah produksi metana selesai. Tujuan dari penelitian ini adalah memanfaatkan sisa dan limbah pertanian dari pabrik untuk memproduksi pupuk organik cair dan mengevaluasi efektivitas pupuk terhadap peningkatan pertumbuhan tanaman dalam sistem hidroponik.

Pupuk organik cair adalah pupuk yang tersedia dalam bentuk cair, POC dapat diartikan sebagai pupuk yang dibuat secara alami melalui proses fermentasi sehingga menghasilkan larutan hasil pembusukan dari sisa tanaman, maupun kotoran hewan atau manusia.  Bagi sebagian orang pupuk organik cair lebih baik untuk digunakan karena terhindar dari bahan-bahan kimia/sintetis serta dampak yang baik bagi kesehatan. Pupuk organik cair terdiri dari mikroorganisme yang berperan penting dalam membantu pertumbuhan tanaman.

Misalnya ketika anda merebus jahe, dan Air rebusan jahe, kencur, kunyit atau temulawak dapat digunakan sebagai poc pupuk organik cair. Selain itu air kelapa ditambah rajangan sedikit biji kemiri serta kunyit dapat untuk perendaman benih biji atau media stek air pada tanaman hias atau adaptasi tanaman buah langka.

Pupuk organik cair adalah pupuk yang tersedia dalam bentuk cair, POC dapat diartikan sebagai pupuk yang dibuat secara alami melalui proses fermentasi sehingga menghasilkan larutan hasil pembusukan dari sisa tanaman, maupun kotoran hewan atau manusia.  Bagi sebagian orang pupuk organik cair lebih baik untuk digunakan karena terhindar dari bahan-bahan kimia/sintetis serta dampak yang baik bagi kesehatan. Pupuk organik cair terdiri dari mikroorganisme yang berperan penting dalam membantu pertumbuhan tanaman.

Misalnya Ketika anda merebus jahe, dan Air rebusan jahe, kencur, kunyit atau temulawak dapat digunakan sebagai poc pupuk organik cair. Selain itu air kelapa ditambah rajangan sedikit biji kemiri serta kunyit dapat untuk perendaman benih biji atau media stek air pada tanaman hias atau adaptasi tanaman buah langka.

Dalam proses pembuatannya perlu ditambahkan dengan mikroorganisme yang dapat membantu menguraikan komponen sampah organic menjadi komponen yang lebih sederhana. Mikroorganisme lokal (MOL), telah banyak diperjual belikan dengan berbagai kemasan seperti EM4.

Mikroorganisme Lokal 

Mikroorganisme merupakan makhluk hidup yang sangat kecil dengan kemampuan sangat penting dalam kelangsungan daur hidup biota di dalam biosfer. Mikroorganisme mampu melaksanakan kegiatan atau reaksi biokimia untuk melangsungkan perkembangbiakan sel. Mikroorganisme digolongkan ke dalam golongan protista yang terdiri dari bakteri, fungi, protozoa, dan algae. Mikroorganisme lokal (MOL) adalah mikroorganisme yang dimanfaatkan sebagai starter dalam pembuatan pupuk organik padat maupun pupuk cair. Bahan utama MOL terdiri dari beberapa komponen yaitu karbohidrat, glukosa, dan sumber mikroorganisme. Mikroorganisme lokal biasanya digunakan dalam bentuk larutan.

Manfaat Pupuk organic Cair 

Banyak petani mengeluhkan harga pupuk saat ini baik yang subsidi maupun non mahal dalam setiap garapan. Pupuk organic cair dengan banyak khasiatnya dapat dijadikan rujukan untuk kebutuhan pertanian. Salah satu dari beberapa keuntungan menggunakan POC dunia pertanian khususnya dalam hal sayuran yaitu hasilnya subur, fres, dan dapat bertahan lebih lama saat disimpan. Bahkan untuk jenis pertanian  buah -- buahan akan lebih manis saat dikonsumsi. POC menjadikan tanah lebih subur dan tidak mudah padat. Penggunaan POC ditekankan pada daun tanaman anda agar lebih efektif dan efisien.

MANFAAT DAN KHASIAT PUPUK ORGANIK CAIR

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun