Politik dinasti memang tatanan kerajaan, dia  dihindari, dianggap masa lalu, karena system monarki, sudah jejak diganti dengan system demokrasi. Kini bersautan predikat politik dinasti di alam demokrasi. Orang panik, dan kerap keliru pandang, yang penting riuh, nalar di tempatkan jauh-jauh emosi menjadi panglima dalam berpolitik. Emosi menjadi semacam tradisi bersiklus setiap hadirnya pesta  demokrasi.Namun sisa feodalisme dan  patrimonialisme menjadi semacam kerap dalam pemiran public.  Patrimonialisme sendiri adalah istilah untuk menyebut rezim pemerintahan dimana kekuasaan penguasa tergantung pada kecakapan untuk mempertahankan kesetiaan para elit kelompok.
Raja Drestarastra sudah akan diganti, karena penggantinya sudah siap, Siapa yang meneruskan dinasti itu ? Kerajaan hastinapura heboh oleh dinasti , politik dinasti itu, memang diperebutkan oleh dua terah, trah Drestarasta yang dikomandoi oleh Duryudana, dan Pandu di komandani oleh Yudistira, Keduanya merasa berhak, namun keduanya harus dibuktikan siapa sesungguhnya yang berhak. Perdamaian untuk berbagi kekuasaan tidak menghasilkan titik temu.
Perebutan itu, tidak lewat pemilihan umum namun lewat perang baratayuda. Adu kesaktian dan strategi perang, yang kalah harus mati dan yang hidup menang , meneruskan trah dinasti kekuasaan itu. Kekuasaan itu, memang menggiurkan orang rela mati untuk memperjuangkannya.
Agar bisa menang perang itu, Duryudana membangun koalisi , dan koalisi disini siap mati dan menang, dan hidup, di atas kerta koalisi Kurawa sangat gemuk , diisi oleh tokoh sakti mandraguna, dengan perlengkapan logistic yang hamper tak terbatas, lalu, pandawa lima memiliki koalisi terbatas. Namun dia mengadu ketajaman intuisi perang.
Namun pendawa, hanya memiliki koalisi kurus, disi oleh kerabat, mertua dan saudara, dan Krishna. Krishna sebagai King maker strategi, dengan segala kemampuannya siapa yang cocok menghadapi musuh setiap saat, perang memang menampakkan wajah seram.
Duryudana sadar bahwa politik dinasti, harus dimainkan untuk tetap berkuasa, dan memiliki kekuasaan atas kerajaan bangsa kuru. politik dinasti merupakan sebuah upaya untuk mengarahkan regenerasi kekuasaan bagi kepentingan golongan tertentu untuk mendapatkan atau mempertahankan kekuasaan di suatu negara. sebagai keturunan raja-raja yang memerintah atau semua yang berasal dari satu keluarga. Karena politik di Indonesia menganut sistem demokrasi, dan bukan kerajaan atau monarki, maka munculah istilah politik dinasti.
Duryodhana , akhirnya tak bisa memungkiri, bahwa dia telah banyak berkorban untuk bisa menang dalam perang Mahabarata ini, namun semua guru, paman dan sahabatnya, karna telah gugur di medan laga, Apakah arti kekuasaan tanpa ada teman yang baik di sampingku. Kemenangan tak berarti banyak.
Akhirnya di lari ke masuk dalam air danau yang dingin, untuk mendinginkan dirinya dari kemarahan. Air yang lembut pun membuat pesan pada Duryodana.
Oh.... Yang menjiwai air ini? Bantulah aku untuk bisa dari kemelut dan ambisi berkuasa yang demikian besar dalam diriku, Kata Duryodhana.
Secara Ajaib ada sosok yang muncul dari danau itu, Sososk Bayangan Maya, dan berkata? Oh.... Duryodhana, engkau adalah sosok pemberani, engkau yang memulai perang ini, perlu engkau ketahui bahwa" IA yang hanya terlihat oleh pikiran, suksma yang sangat gaib , tak terbagikan, kekal, jiwa dari pikiran ,dari padanyalah semua ciptaan ini, yang tak terkirakan jumlah nya  berpendar dengan memancarkan cahaya  laksana kemauannya  sendiri,