Mentahari pagi diawal September memancarkan bayu  yang indah
Seindah wajahmu yang mengguratkan hati yang terus merekah,
Merekah karena ketulusan yang tiadatara mengihasi lakumu yang tiada lelah Â
Kelelahan fisikku seakan sirna  sekejap , setelah memandang hatimu yang selalu merendah
Merendah menampakkan kejernihan wajah
Wajahmu sejernih air pancuran pedesaan yang tampak dikitari bunga merekah.
Bersamamu jiwa tentram dan damai, itu semua karena hanya sekeping senyum engkau bersedekah
Kesejukan  itu memberikan harapan bahwa hidup memang indah
Wajah yang mempesona dengan senyum tipis itu hadir padaku sebagai berkah
Diantara kedipan matamu berbulu lentik yang asli, membentangkan narasi abadiah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H