Udara sejuk, dengan kabut tipis di pagi hari memberikan suasana yang memukau hati. Diantara dua danau yang indah Buyan dan Tamblingan serta Kawasan hutan batukau menjadi sangat eksotik. Disana kami rombongan Bersama mahasiswa melakukan penelitian untuk aplikasi biogas bagi masyarakat pinggiran hutan Batukau, untuk mengatasi deforestasi karena masih banyak penduduk menggunakan kayu bakar, yang mengkhawatirkan akan terjadinya kerusakan hutan. Selain itu pengembangan pinggiran hutan yang massif untuk lahan perkebunan sayur mayur dengan menggunakan pupuk kimia berlebih akan menyebabkan pendangkalan danau yang kini mulai terasa di dua danau yang cantik Buyan dan Tamblingan itu.
Lalu, Ibu setengah baya itu, bergegas menyambut kami rombongan tim peneliti dari Universitas Pendidikan Ganesha, menyambangi instalasi biogas yang kami dirikan di wilayah Desa Pancasari kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng.. Untuk mengolah kotoran babi menjadi biogas. Ibu itu menyiapkan kompor untuk membuatkan minuman kopi, setelah kami dipersilahkan duduk, di teras belakang rumahnya, dia segera ke dapur untuk merebus air, berselang 25 menit kopi telah tersaji, dengan ketela rebus menemani obrolan kami.
Ibu itu adalah istri dari Bapak Jro ketut soma, yang memiliki peternakan babi di pinggiran Desa pancasari yang merupakan Kawasan terdekat dengan cagar alam (CA) Batukau. Hutan lindung dengan yang sangat indah di pinggiran danau Buyan dan Tamblingan.
CA Batukahu ditetapkan melalui Keputusan Menteri Pertanian No. 716/Kpts/Um/11/1974 tanggal 29 November 1974 tentang Penunjukan Areal Hutan Batukahu Seluas 1.762,8 ha yang terletak di Kabupaten Tabanan Sebagai Cagar Alam, diberi nama Cagar Alam Batukau I, Batukahu II, dan Batukahu III. Berdasarkan Peta Tata Batas CA Batukahu yang disahkan oleh Direktur Jenderal Kehutanan pada tanggal 3 Desember 1979, disebutkan bahwa CA Batukahu terdiri dari Gunung Tapak seluas 810,40 ha; Gunung Pohen seluas 388,20 ha; dan Gunung Lesung seluas 564 ha.
Jenis flora yang ada di CA Batukahu terutama adalah cemara geseng (Casuarina junghuhniana) yang merupakan spesies asli Indonesia, dan cemara pandak (Dacrycarpus imbricatus). Selain itu juga purnajiwa (Euchresta horsfieldii), dapdap (Erythrina lithosperma), dan yang lainnya. Adapun jenis faunanya antara lain adalah kijang (Muntiacus muntjak), sugem (Ducula lacernulata), cekakak jawa (Halcyon cyanoventris), cekakak sungai (Todiramphus chloris), raja udang biru (Alcedo coerulescens), dan yang lainnya.
Sambil menikmati kopi dan ketela rebus , saya menikmati hawa pegunungan yang sejuk, terasa menyegarkan, dengan keindahan alam yang sangat eksotik. Pak jro ketut Soma pun berbincang menanyakan beberapa hal yakni. Apakah teknologi terbaru yang dapat digunakan untuk memproduksi biogas itu? Saya tersenyum
Saya menerangkan bahwa, Biogas begitulah sebutan gas yang dihasilkan dari proses biokimia mikroba, karena aktivitas biologi, khususnya limbah. Biogas termasuk salah satu bentuk renewable energy, yang kini sedang digiatkan untuk mengatasi menipisnya energi fosil. Biogas merupakan energi terbarukan, sehingga keberlangsungan nya bisa berlanjut terus menerus.
Saya tambahkan bahwa Biogas menjadi solusi terhadap meningkatnya limbah biomassa. Dan, Biomassa yang kurang dimanfaatkan dan berbagai aliran limbah organik saat ini menjadi fokus penelitian untuk produksi energi terbarukan karena penggunaan bahan bakar fosil dan emisi gas rumah kaca yang berlebihan.
Apakah limbah organic seperti kotoran babi dan sapi itu berbahaya? Saya jelaskan bahwa Selain itu, salah satu masalah lingkungan utama juga adalah peningkatan jumlah aliran limbah organik yang konstan. Di banyak negara, pengelolaan limbah yang berkelanjutan, termasuk pencegahan dan pengurangan limbah, telah menjadi prioritas sebagai cara untuk mengurangi polusi dan emisi gas rumah kaca. Penerapan teknologi biogas merupakan salah satu metode yang menjanjikan untuk memberikan solusi baik masalah aktual terkait energi maupun lingkungan. Mendengar itu, Jro Mangku soma, mengangguk.
Apa manfaat proses pengolahan limbah menjadi Biogas,? Tanya istrinya. Saya memberikan penjelasan bahwa 'Biogas adalah sumber energi terbarukan yang dapat diproduksi dari berbagai aliran limbah organik yang murah serta dapat didaur ulang akibatnya akan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca.