Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Istri

14 Maret 2022   22:26 Diperbarui: 14 Maret 2022   22:49 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Selain itu, Jika wajahnya berseri, bentuk pinggangnya ramping, berkulit halus, rambutnya lebat dan hitam. Artinya jika menikah, wanita ini taat pada perintah suaminya.

Ya.... Saya mengutip kata -bijak dari teman saya yang rohaniawan, Bagi seorang suami yang mengusap air mata yang jatuh dari pipi istrinya, maka Tuhan akan menjanjikan surga untuknya dan keluarganya. Dan itu telah Bli lakukan dengan baik, dia tersenyum.

Teman saya memang orang yang suka primbon.

Primbon adalah kitab warisan leluhur Jawa yang berorientasi pada relasi antara kehidupan manusia dan alam semesta. Primbon berfungsi sebagai pedoman untuk menentukan sikap dalam suatu tindakan dalam kehidupan. Memang manusia harus bijak, sebab Diam adalah tidur yang memelihara kebijaksanaan. Kita lebih cenderung untuk mencapai kebenaran melalui kesalahan daripada melalui kebingungan. Tidak ada yang lebih menyakitkan di negara daripada orang-orang licik yang bijaksana.

Kesimpulannya, kematian kerabat , entah istri orang tua dan lain-lain, adalah cara alam memasukkan kita, mambawa kita dalam kesendirian. Siapa pun yang senang dalam kesendirian adalah akan memiliki kemampuan luar biasa.

Tidak ada perbandingan antara apa yang hilang dengan tidak berhasil dan yang hilang dengan tidak berusaha. Teman saya berucap lirih, "Untuk istriku, aku sangat berterimakasih karena kamu telah menyempurnakan segala kekuranganku. ****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun