Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rindu Ilalang

17 April 2021   10:32 Diperbarui: 17 April 2021   10:36 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lalu, dibalik narasi kehidupan  yang terus berjalan-jalan menyusuri bahtera hati, kegelapan itu bisa terkikis oleh dian pengetahuan yang berserak tak terbatas,  maka  kesepian tak  membuncah dalam keragaman kisah, itu semua memicu sang diri ayut ke pantai idaman menuju pesona, yang tak terucapkan oleh kata-kata.

Ragam  pertanyaan muncul  dalam benak, ke mana kita pergi setelah ini?  sudah tahukah alamatnya? atau dengan apa kita berangkat menuju alamat itu?

Pertanyaan  yang membingungkan namun nyata, sebab perjalanan   semakin  mendekati senja kala.

Ilalang di tanah itu berbinar menyambut akan  kehadirannya

Ingin bertemu sebagai pemuas  dahaga rindu, karena dia merupakan bagian yang tak terpisahkan ****

.

Sambangan , 17 April 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun