Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Lebih Dekat Asam Humat pada Pupuk

25 Januari 2021   09:18 Diperbarui: 25 Januari 2021   09:33 6954
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Mengapa asam humat dapat mengatasi pencemaran logam berat?  Paling tidak ada 2 kemungkinan yang terjadi pada ikatan logam-asam humat dengan menimbulkan implikasi lingkungan yang berbeda terhadap mobilitas dan migrasi logam yaitu : (1) ion-ion logam membentuk kompleks logam-organik yang larut, dengan demikian menahan logam tersebut dalam larutan tanah, (2) membentuk kompleks tak larut, menyebabkan berkurangnya ketersediaan hayati (bioavailability) akibat ekotoksisitas logam tersebut. 

Gugus-gugus fenolat dan karboksilat pada asam humat dan asam fulvat diyakini sebagai sisi adsorpsi yang paling aktif, dengan demikian efisiensi adsorpsi logam berat pada asam humat sangat dipengaruhi oleh pH. Oleh karena itu pada penelitian ini dipelajari pengaruh pH terhadap adsorpsi kation logam pada asam humat.

Ditinjau dari berat molekul nya, senyawa humat merupakan senyawa makromolekul dengan berat molekul tinggi sebagai hasil peruraian bahan organik tanaman dan berperan penting dalam mempengaruhi sifat-sifat tanah dan spesies kimia dalam tanah dan perairan. Senyawa asam humat merupakan bahan organik tanah heterogen yang terjadi secara alami.  

Secara umum, senyawa humat dikarakterisasikan berwarna kuning hingga hitam dengan berat molekul besar dan bersifat refraktori. Artinya  suatu bahan yang kekuatannya bertahan pada suhu tinggi Struktur kimianya tidak dapat digambarkan sebagai satu bentuk tunggal karena merupakan campuran yang kompleks dari polyelectrolyte fenol dan karbohidrat yang bervariasi dari satu molekul ke molekul yang lain.

STRUKTUR  KIMIA ASAM HUMAT 

Asam humat  adalah makromolekul yang terdiri dari zat humat (HS)yang merupakan bahan organik yang tersebar di tanah terestrial, air alami, dan sedimen. HAs berbeda dari fraksi HS lainnya (asam fulvat dan humin) karena mereka larut dalam media basa, larut sebagian dalam air, dan tidak larut dalam media asam. Karena karakter amfifiliknya,Asam humat membentuk struktur seperti misel dalam kondisi netral hingga asam, yang berguna dalam pertanian, remediasi polusi, kedokteran dan farmasi.  Asam humat  memiliki komposisi tak terdefinisi yang bervariasi sesuai dengan asal, proses perolehan, dan gugus fungsi yang ada dalam strukturnya, seperti kuinon, fenol, dan asam karboksilat.

Kuinon bertanggung jawab untuk pembentukan spesies oksigen reaktif (ROS) pada asam humat , yang berguna untuk penyembuhan luka dan memiliki sifat fungisida / bakterisida. Fenol dan asam karboksilat terdeprotonat di media netral dan basa dan bertanggung jawab untuk berbagai fungsi lain, seperti sifat antioksidan dan anti-inflamasi asam humat  

Secara khusus, keberadaan gugus fenolik dalam HAs memberikan sifat antioksidan karena kapasitas pembersihan radikal bebasnya. Makalah ini menjelaskan multifungsi utama HA yang terkait dengan struktur dan propertinya, dengan fokus pada aplikasi kesehatan manusia, dan kami mencatat perspektif yang dapat mengarah pada perkembangan teknologi baru. Sejauh pengetahuan kami, ini adalah ulasan pertama untuk membahas topik ini dari pendekatan ini.

Asam humat adalah zat organik yang memiliki struktur molekul kompleks dengan berat molekul tinggi (makromolekul atau polimer organik) yang mengandung gugus aktif. Di alam, asam humat terbentuk melalui proses fisika, kimia, dan biologi dari bahan-bahan yang berasal dari tumbuhan maupun hewan melalui proses humifikasi.

Proses terbentuknya tanah humus disebut humifikasi, dan ini dapat terjadi secara alamiah maupun buatan.  Sementara proses humifikasi buatan yang dilakukan oleh manusia adalah dengan cara memasukkan tanaman yang busuk ke dalam tanah lalu dicampur dengan kotoran hewan

 Oleh karena strukturnya terdiri dari campuran senyawa organik alifatik dan aromatic, diantaranya ditunjukkan dengan adanya gugus aktif asam karboksilat dan quinoid, maka asam humat memiliki kemampuan untuk menstimulasi dan mengaktifkan proses biologi dan fisiologi pada organisme hidup di dalam tanah. Hal ini menyebabkan asam humat bersifat lebih sebagai soil conditioner (pembenah tanah).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun