Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Membangun Keyakinan dalam Ketidakpastian Tahun 2021

31 Desember 2020   21:07 Diperbarui: 31 Desember 2020   22:30 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Pergantian tahun 2020 ke 2021, ibarat sebuah jendela rumah. Tempat untuk menatap ke depan, dan menoleh ke belakang. Hidup selalu memberikan jalan untuk kita memilih dengan predikat 'evaluasi' tepatnya evaluasi diri"  Tantangan ditahun yang lewat yang mampu diatasi, membangunkan imunitas   untuk menghadapi tantangan masa depan.

Meminjam konsepsi  virologi, kita telah mampu memiliki "opsonin" antibody yang melekat pada kuman, kuman dalam hal ini  masalah, akan dapat dimakan atau diselesaikan dengan  mudah.  Oleh karena kita telah memiliki 'opsonin itu, kita bisa dengan mudah menghadapi pandemi COVID-19 , dengan aneka masalah variannya yang menjadi  ikutannya. .

Setahun sudah kita lalui ,kini mulai lagi kita  menulis resolusi tahun baru itu dengn beberapa target.  Fenomena pun mengikuti gelombang periode tahunan  dengan suasana, tak jauh berbeda. Musim hujan, udara sejuk, anak-anak tumbuh, bertambah usia, dengan sekolah yang lebih tinggi, banyak target-target tercapai. Laku kehidupan yang lebih sederhana, seiring pandemi COVID-19 tak kunjung usai, bagai saudara dan teman yang bergelut di dunia pariwisata, sangat terdampak. Pegawai negeri dan pegawai BUMN, wakil rakyat dan di pemerintahan , masih bisa bernafas lega,karena gajinya  negara,  namun mungkinkah di tahun 2021 lancar? Semoga  tak terjadi masalah.   

Jejak -jejak menatap matahari , untuk mencari cahaya kehidupan terus membawa kepuasan tersendiri, sebab walaupun Pandemi, aktivitas terus dibangun, pandemi ibarat sangkar kepompompong kupu-kupu, lewat sangkar itu sang ulat kepompong yang sakit keluar dari rumahnya yang pekat itu , kemudian bermetamorfosis menjadi kupu-kupu indah, rasa sakit  dan kegelisahan di masa pandemi ini sedang membuat tangga dan sayap-sayap jiwa jadi indah untuk terbang lebih tinggi, untuk menggapai impian.

Dalam menyapa tahun 2021, dengan ketenangan dan semangat yang tinggi mengejar ketertinggalan dan melenyapkan kesombongan, dengan jiwa terbuka memuat karya untuk kemanusiaan, disana khabar baiknya bersua, "Sukses tampaknya terkait dengan tindakan. Tindakan  menjadi indikator bagi orang sukses, yakni  terus bergerak. Wala mereka menemukan kendala dan membuat  kesalahan, tetapi mereka tidak berhenti.. atau mundur , semuanya bergeliat di aras  kehendak bahwa "Anda harus menerima ujian karena itu memberi Anda kepercayaan diri dan memastikan promosi ke yang lebih tinggi. Itu semua  menjadi semacam pemicu untuk berjuang terus.

Walau tahun yang kita lewati tahun 2020, menyisakan beragam cerita pilu, karena pandemic COVID-19, banyak orang-orang yang kita cintai menjadi korban, baik jiwanya maupun kehidupannya yang terdampak, karena pandemi itu hadir tak diundang, meluluh lantakkan ekonomi, tapi, semangat dan jiwa besar kita, tak rontok olehnya.

Sang waktu menyadarkan kita bahwa, "Sedih-senang, duka-suka, cacian-pujian semuanya itu adalah riak-riak sang awan yang datang silih berganti datang dan pergi dan bersifat , Tentu kita bukan awan itu. Kita adalah langit yang memandangnya dengan takjub. Hanya tatkala seseorang tekun hanya dalam aktivitas menyaksikan, maka sang jiwa dapat istirahat dengan tenang dan mendamaikan. Jiwa tidak akan terpengaruh olehnya.

Tahun 2021, memang menghadirkan ketidak pastian, namun secara Hukum Fisika klasik dianggap berlaku universal dan dapat menjelaskan kejadian yang akan datang berdasarkan keadaan awal. Mengulik kisah Niels Bohr dan Werner Heisenberg tahun 1920, misalnya berusaha menentukan sifat-sifat sub-atomik.  Sisi yang menjadi orientasinya adalah kedudukan partikel (x) dan momentumnya (p), keduanya memiliki makna khusus, dan bila kita focus pada salah satu, maka yang lain akan berkurang. Bahasa sederhananya adalah   apapu dilengkupi oleh ketidakpastian. Laiknya seperti partikel sub atomiknya Niels Bohr dan Werner Heisenberg. Maka menarik memang, bahwa kematangan berpikir adalah kemampuan untuk bertahan dari ketidakpastian.

Nampaknya begitulah adanya,  manusia sebagai mahluk yang bernalar hanya dapat  menelisik secara teliti separuh dari kenyataan keadaan fisik suatu sistem. Artinya kalua manusia  dapat menentukan dan mengukur posisi suatu partikel teliti, semakin tidak teliti pengukuran kecepatannya

Di bingkai itu, menceritakan tentang kekecewaan dan kesengsaraan, untuk memperjelas kegelapan masa depan, dan membingungkan labirin Ketidakpastian, selalu merupakan pekerjaan yang lezat bagi para penyair. Kami berlayar dalam lingkup yang luas, terus melayang dalam ketidakpastian, didorong dari ujung ke ujung.

Maka , ketidak pastian itu, juga yang ingin dipetakan dalam menatap COVID-19, Hantu virus itu terus bergerak, melawan ketenangan manusia, menyusup bagai laska gelap , namun manusia tetap bertahan, dan jangan panik, sebab Segala kegagalan yang pernah dilakukan pada 2020 lalu, jadikan pelajaran. Lebih berusaha lagi dan jangan lupa berdoa menyambut 2021.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun