Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Drupadi: Kesetiaan Laki-laki Diuji Ketika Dia Berada di Puncak Segala Ada

17 Oktober 2020   15:50 Diperbarui: 17 Oktober 2020   15:54 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Siang itu Pandawa berada dalam pembuangan pada tahap awal mereka beradaptasi dengan hutan belantara yang ganas. Pandawa menjalani pembuangan itu selama 13 tahun. Judi membawa mereka ke sana. Babak baru penderitaan dimulai, namun Pandawa memandang semua itu adalah bentuk pengendalian diri, dan kesabaran perlu dilatih ketika lingkungan tak simetris dengan keinginan manusia.

Drupadi sang istri ikut selama pembuangan itu. Tentu, Sang dewi, diduga kesulitan di lingkungan yang tak bersahabat, hutan dan istana memang berada di ujung arah berlawanan, sangat ekstrim. Kesetiaan Drupadi pun diuji. Wanita kerap diuji ketika suaminya terpuruk, atau sebaliknya, suaminya berada di puncak segala ada.

Namun, sang suami diuji ketika dirinya ada di puncak kebesarannya. Kemiskinan dan ketiadaan materi sering tak mengoyahkan 'kesetiaan laki-laki'. Menarik memang.

Untuk menghibur dan memberikan rasa simpati banyak kunjungan yang datang, mulai dari Paman Widura, Krishna dan Satyaki, serta yang terakhir adalah Pangeran Dresta Jumena, kakak kandung Drupadi.

Tak mengherankan rasa iba dan sedih bercampur marah kepada Kurawa muncul di hati Pangeran Dresta Jumena, lalu menyampaikan pesan dari ayahnya, Prabu Drupada, Atas penghinaan Drupadi, Raja Drupada mengajak untuk menyerang Kurawa, dan Raja Drupada akan siap membantu untuk menegakkan harga diri Pandawa, serta membela kehormatan sebagai menantunya. Namun, ajakan itu ditolak oleh Yudistira, belum saatnya untuk menjalankan perang saat ini. Lalu, Dresta Jumena juga membawa pesan lain untuk adiknya Drupadi.

Dresta Jumena berkata, Adikku Drupadi, ada pesan ayah bahwa engkau dizinkan pulang dahulu ke Kerajaan Pancala, setelah itu silahkan lagi bertemu dengan Pandawa. Dewi Drupadi menolak hal itu. Ia sudah bersumpah akan mengikuti Prabu Puntadewa menjalani hukuman, maka hal itu, ia akan laksanakan tanpa membantah.

Drupadi berkata, Kanda Dresta Jumena, niat ayah baik, namun aku tidak bisa meakuka itu. Aku ingin setia menemani suamiku baik dalam keadaan suka maupun duka.

Mengapa demikian adikku? Tanya Dresta Jumena. Drupadi menambahkan, kakakku , sampaikan kepada ayah, bahwa Kesetiaan bermula dari kebersamaan, berkembang karena pengertian, dan bertahan karena rasa saling percaya. Itulah yang aku ingin terapkan saat ini. Sebab banyak hubungan yang hancur karena telah berkurangnya kesetiaan. Untuk itu, aku ingin menjaga hati ini untuk tetap setia demi kebersamaan.

Dresta Jumena berkata lagi, Adikku saat ini, suamimu disini sedang menjalani kewajibannya untuk menegakkan sumpahnya atas kekalahan perjuadian itu, Jika engkau disini, aku takut engkau menjadi beban suamimu.

Drupadi berkata lagi, "kakakku kesetiaan seorang wanita diuji saat si pria tak punya apa-apa. Sedangkan kesetiaan pria diuji saat ia punya segalanya. Untuk menjalankan sebuah hubungan cinta hanya dibutuhkan sebuah komitmen dan kesetiaan. Bila kesetiaan hilang karena penderitaan, bersiaplah untuk menerima penderitaan demi Penderitaan akibat penyesalan.

Lalu Dresta Jumena berkata lagi, apa yang engkau ingin lakukan disini di hutan ini? Drupadi berkata, " Kakak, aku ingin melakukan beberap hal, antara lain, aku akan penuhi kebutuhan suami tanpa menyulitkan kebutuhan ku sendiri. Jika ia membutuhkan aktivitas romantisme yang lebih, aku akan menurutinya sebagai bentuk kesetiaanku. Suamiku akan lebih bahagia dan berterima kasih pada ku, karena aku menghargainya. Cinta dan kesetiaan teruji saat jarak dan waktu memisahkannya. Namun aku berkeyakinan bahwa hanya kepercayaanlah yang mampu mempertahankannya. Semua orang bisa memberikan cinta. Tetapi tidak semua orang bisa memberikan kesetiaan dan melayani dengan kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun