Kalau Anda berkunjung ke hutan bali Barat, kawasan pantainya banyak ditumbuhi sentigi, pohon ini termasuk salah satu pohon manggrove. Pohon dengan nama ilmiah Pemphis acidula ini, termasuk pohon yang digemari oleh pecinta bonsai. Indah menawan dan memberikan efek sejuk bila dilihat mata.
Di kawasan hutan Bali barat, pohon sentigi salah satu pohon endemik di kawasan hutan yang luasnya sekitar 77,000 hektar, kira-kira meliputi 10% dari luas daratan pulau Bali. Berbaur dengan habitat hutan dan sabana, pohon sentigi, sangat indah bila berdaun, apalagi kala musim hujan.
Keberadaan pohon sentigi di kawasan pantainya, tak bisa dibantah membuat hutan Bali Barat semakin eksotik, dan memukau dengan latar sisa-sisa empat gunung berapi dari zaman Pleistocene dengan gunung Patas sebagai titik tertinggi di tempat ini.
Anda akan merasakan sensasi yang berbeda bila mengunjungi tempat ini. Anda bisa menyaksikannya menguning di musim panas, dan menghijau kalau memasuki musim penghujan.
Memasuki kawasan ini, jalannya berbatu dan Anda akan disapa oleh kera yang agak jinak, dan lutung yang berwarna hitam, pemalu dan kerap melarikan diri ketika kita mendekatinya.
Dan, jangan kaget, kerap babi hutan yang tiba-tiba melintas dan jumlahnya relatif banyak, atau kijang yang kerap berisik, membuat Anda kaget, ketika Anda memasuki hutan ini jauh ke dalam.
Masuk dari jalur jalan raya Singaraja Gilimanuk, yang agak jarang kendaraannya, berbeda dengan jalur Gilimanuk Denpasar, padat merayap bila keadaan normal.
Memasukinya kawasan Hutan Bali Barat dari arah Singaraja-Gilimanuk, ada penunjuk jalan ke arah utara Pura Segara Rupek, memang di areal hutan itu ada petilasan, dari sosok pendeta Hindu yang terkenal, Ida Pendanda Sakti Wawu Rauh, begitu biasa di sebutkan untuk Pendeta Brahmana Hindu asal jawa Timur.
Beliau menurunkan klan pendeta (Brahmana Dwijendra) di Bali, atau Klan para Ida bagus yang ada di Bali saat ini. Beliau ini menurunkan sub klan, Brahmana Kemenuh, Brahmana Keniten, Brahmana Manuaba, Mas dan Pantapan.
Walaupun begitu, masyarakat umum melakukan persembahyangan di tempat suci itu. Tentu sambil menikmati suasana magis plataran hutan dan pantai serta panorama gunung yang memikat.
Saya memang tertarik pada tumbuhan sentigi yang tumbuh di hutan Bali barat ini, sebab lingkungannya yang keras membuat tumbuhnya berbeda dan kayu yang dimilikinya sangat menarik, duduk di bawah pohon itu di lingkungan sepi itu membuat saya merasakan sangat nyaman dengan rasa rileksasi yang memikat.Â