Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Keraguan Pasukan Kera kepada Kepemimpinan Rama

1 Mei 2020   19:46 Diperbarui: 1 Mei 2020   19:59 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sore itu langit tampak cerah merah lembayung, sebuah pertanda  sang surya akan segera  masuk ke peraduan, Terlihat  pasukan kera harus bersiap untuk melaksanakan peperangan  besok menuju kota alengka. Namun ada beberapa kera yang ragu, walaupun ikut dalam pasukan namun kerap tak fokus, mereka nyinyir , sehingga menggeruskan mental pasukan.

 Dalam kesempatan itu, Sri  Rama berkata  "Memberikan seluruh cintamu kepada seseorang bukanlah jaminan dia akan membalas cintamu, memberikan sesuatu pada orang lain kerap tak bisa ada garansi mereka berbuat sama pada kita. Lalu, jangan mengharapkan balasan cinta, tunggulah sampai cinta berkembang dihatinya, tetapi jika tidak, berbahagialah karena cinta tumbuh dihatimu. Untaian kata mutiara itu terbesit dalam bibir  Sri Rama itu  terucap kepada seekor kera yang masih ragu. Seekor kera, bimbang,  mengapa kita berkorban untuk seorang Dewi Sita.

Pergulata keraguan yang terus memuncak, liar ingin mencari jawaban atas sebuah pertanyaan. Mengapa kita membantu dan serta merta  ikut membantu misi Rama dalam mengembalikan Sita dari cengkeraman Rahwana?

Sebuah dialektika yang wajar, keraguan  menjadi kerikil tajam pergerakan pasukan untuk melawan musuh. Disini Rama diuji, bahwa pemimpin yang sukses memiliki keberanian untuk mengambil tindakan, sementara yang lainnya ragu-ragu.Keraguan yang dimiliki seseorang membuatnya tak layak menjadi pemimpin."

Dalam pergulatan Dewi Sita adalah sebuah visi dalam hidupku, sebagai model pembelajaran pasangan yang jatuh cinta dan berumah tangga, satu panah satu busur, suami istri harus satu hati, Kata Rama penuh senyum.  Sri Rama berkata lagi, " Cinta yang suci dapat dilihat dari pengorbanan seseorang, bukanlah dari pemberian semata, karena  hidup tanpa cinta seperti makanan tanpa garam.

 Oleh karena itu, kejarlah cinta seperti kau mengejar waktu dan apabila kau sudah mendapat cinta itu, jagalah ia seperti kau menjaga dirimu. Sesungguhnya cinta itu karunia Tuhan,, Semua pasukan yang hadir terdiam, lalu Rama  menambahkan, "Semu perjuangan ini adalah bekerja untuk tujuan kasih, memberi dan memaafkan. Cinta adalah salah satu simbol kasih dalam diri manusia. Itu sebabnya aku selalu mengajari rakyatku, bahwa Cinta sebenarnya tidak buta. Cinta adalah sesuatu yang murni, luhur dan diperlukan. Yang buta adalah bila cinta itu menguasai dirimu tanpa suatu pertimbangan.

Milikilah kasih itu dalam hatimu terlebih dahulu, Bila engkau mengalami prinsip kasih yang kekal dan abadi ini, engkau akan menghayati kedamaian di ketiga tingkatan: fisik, mental, dan spiritual. Engkau hanya dapat memperoleh kedamaian melalui kasih.

Engkau harus tahu, bahwa Sugrva selama ini selalu menderita karena Subali, sehingga Sugriwa  merancang berbagai siasat untuk mengalahkan  Subali. Hanumn, menterinya, bukan orang biasa. Ia luar biasa cerdas. Hanumn menggunakan segenap kecerdasannya dan menyelidiki bagaimana caranya agar mereka dapat menundukkan Subali. Ia mengerti, dahulu Rahwana tak berkutik dihadapan Subali. Hanuman datang kepadaku, dan aku membela Sugriwa karena dia berpegang pada kebajikan.

Sugriwa berjanji  akan membantuku untuk menunjukkan bahwa 'perbuatan Rahwana, salah dengan menculik Dewi Sita' " Selama buah dari suatu perbuatan jahat belum masak, maka orang bodoh (tak bijaksana) akan menganggapnya manis seperti madu; tetapi apabila buah perbuatan itu telah masak, maka ia akan merasakan pahitnya penderitaan"

Semua yang hadir terdiam, Sri Rama adalah contoh pemimpin berkarakter untuk membela kebenaran

Pasukan kera telah menunjukkan bahwa cinta kepada penguasa yang berkarakter seperti Rama, membuat rakyat rela berkorban. Inilah pesan bahwa  politik yang sehat bukan politik yang bersilang sengketa di tribune kekuasaan, tetapi tidak menghasilkan dampak nyata pada perbaikan kualitas hidup rakyat. Konsep ini berkali-kali diungkapkan oleh Rama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun