Saat ini,ketika wabah COVID-19 muncul tindakan kreatif  dari  Ketua Umum Perhimpunan Pegiat Alam Ganesha Muda (PPA Gasda) dr R Maulana Lutfi, mengatakan daun sirih digunakan sebagai alternatif mengatasi  langkanya hand Sanitizer di pasaran (Galoeh Widura, https://www.liputan6.com). Oleh karena itu, perlu diungkapkan senyawa bioaktif  yang terkandung dalam daun sirih tersebut  dari aspek fotokimia dan farmakologi.
Memandang sirih  di pekarangan rumah tumbuh merambat, yang selalu hijau dan segar,  bila sinar matahari pagi menerpa daunnya  ini,akan tampak indah terjurai  dalam sebuah pohon atau tembok pagar,  selain memiliki tampilan sebagai tanaman hias, juga  bermanfaat sebagai tanaman obat.Â
Orang banyak tak menyangka bahwa tanaman ini  tanaman asli Indonesia, termasuk dalam keluarga Piperaceae, dengan memiliki  sekitar 1000 spesies  yang dikenal manusia. Tanaman yang  memiliki nama Ilmiah "Piper betle. L" ini sangat menarik diulas saat ini.
Ditinjau dari morfologinya, tanaman sirih yang  merambat ini bisa mencapai tinggi 15 m. Batang sirih berwarna coklat kehijauan,berbentuk bulat, beruas dan merupakan tempat keluarnya akar.Â
Daunnya yang tunggal berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh berselang-seling, bertangkai, dan mengeluarkan bau yang sedap bila diremas. Panjangnya sekitar 5 -- 8 cm dan lebar 2 -- 5 cm. Bunganya majemuk berbentuk bulir dan terdapat daun pelindung 1 mm berbentuk bulat panjang.
Dari aspek budaya, beberapa bangsa menggunakamnya sebagai intrumen budaya manusia. Di Indonesia, dalam kehidupan kerap ada peribahasa "seikat bagai sirih, serumpun bagai serai (seia sekata), lebih-lebih dalam menghadapi cobaan dan musibah seperti covid-19 ini, nampaknya menarik melihatnya kembali untaian  kata-kata itu.
Dalam dimensi  budaya itu juga , daun dan buahnya biasa dikunyah bersama gambir, pinang, tembakau dan kapur  yang mengandung antiseptik, yang diyakini turun -temurun  dapat  mencegah gigi berlubang.
Sirih digunakan  juga sebagai tanaman obat (fitofarmaka);  yang sangat berperan dalam kehidupan dan berbagai upacara adat rumpun Melayu. Sirih merupakan flora khas provinsi Kepulauan Riau.Â
Masyarakat Kepulauan Riau sangat menjunjung tinggi budaya upacara makan sirih khususnya saat upacara penyambutan tamu dan menggunakan sirih sebagai obat berbagai jenis penyakit.
Walaupun demikian tanaman sirih banyak dijumpai di seluruh Indonesia, dimanfaatkan atau hanya sebagai tanaman hias. tanaman hijau abadi, dengan daun berbentuk hati mengkilap dan kulit putih.