Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Virus Corona dan Inisiasi Keheningan

21 Maret 2020   12:40 Diperbarui: 21 Maret 2020   13:38 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ruang publik perlahan  sepi, hanya terdengar suara burung-burung gereja  bersautan,di salah satu sudut pemukiman,   gemericik air  mengular menyiangi pematang sawah, perpaduan suara itu, sebagai SIMPONI ALAM YANG RITMIS,  desau angin hari ini, membawa virus corona atau tidak, tak ada yang bisa menangkapnya secara pasti,  senyap, semua diminta siaga dan waspada, virus datang kerap tak diundang.

Maka,  kita diharuskan berjarak, untuk selalu menghindar untuk saling bertemu  tanpa jabat tangan , namun bila bersua,  menggunakan anjali, namaste. Kita berkomunikasi dengan teknologi, karena amanah untuk menyukseskan hipotesis, bahwa'social distancing' dapat mengurangi penyebaran wabah' corona. Di koridor itulah kata bijak manarik di pahami,  Never give up. Great things take time. Be patient" (Jangan menyerah. Hal-hal besar membutuhkan waktu. Bersabarlah). Sabar membuat subur. Masalah  memunculkan peluang. Pesan orang tetua saya:  Ingat, ini hanya hari yang buruk, bukan kehidupan yang buruk hadir di kita. 

Hari yang buruk, karena manusia kerap tak disiplin.  Virus Corona selalu hadir seperti  bersama hembusan angin. Kita diminta  disiplin untuk patuh pada SOP pemerintah, waspada, namun tetap berdiri untuk mematung merenungi diri. Cicit burung bagai hiasan pagi, lalu berbuncah menjadi hiasan alam nan indah  kita terus hendak berjalan menuju sebuah kesunyian, tanpa canda teman, semuanya hendak berbaring dalam keremangan pagi untuk mulai menyusuri alam damai.

Sinar matahari masih terus bersua dalam sunyi, namun kita harus bekerja  bak matahari, yang tak kenal lelah membangunkan kehidupan, sebab bila dia tak muncul kehidupan akan masuk ke zona  kegelapan yang panjang. Matahari tak sendirian,kita menunggunya, kita merindukannya, disanalah  dalil indah berbunyi, "Semua hubungan memiliki satu hukum. Jangan pernah membuat orang yang Anda cintai merasa sendirian, terutama ketika Anda berada di sisinya. Sebuah pesan yang  sangat menarik memang.

Dalam sepi, kesepian adalah impian 'untuk mencari kekosongan  yang kerap tak ada yang bisa berbuat untuk sesuatu  itu. Butiran air menjadi tanda bahwa kehidupan selalu melahirkan dua dimensi baik dan buruk,Pesan bijak tetua,  Janganlah menganggap remeh hal-hal yang terdekat dengan hati Anda. Rangkullah mereka seperti sama berharganya dengan hidup Anda, karena tanpa mereka hidup adalah sia-sia. Pesan yang bijak untuk mengusir kekhawatiran yang kian memuncak saat ini,   yang terdekat dengan hati adalah alam, suasana alam. Siapkan hati  untuk memasuki ruang vibrasi alam, menyatu dalam gelombang yang selalu harmoni.

 Pesan matahari dengan cahayanya yang  selalu bersahabat, memendarkan keseimbangan alam raya, mencontohnya untuk bekerja  dan tetap melakukan tanpa jeda, sebab tak ada yang perlu digembar gemborkan, Perubahan itu menyakitkan, Virus corona (Covid -19) membawa  inisiasi perubahan yang dasyat pada kehidupan manusia, jika tidak berubah,kita  musnah, mereka tak tampak, Pesannya berubahlah,  menyepilah dalam keheningan.

Keheningan Tuhan hadir, sebab Tuhan  tiupkan kekuatan melalui ujian-ujian yang datang. Tuhan  tangguhkan sesuatu untuk mendidikk kita menjadi orang  sabar. Tuhan  ambil sesuatu untuk mendidik kita akan  ridha. Sampai, Tuhan  akan beri sesuatu sebagai ganjaran.Saat itu, kita akan bagitu syukur dengan apa yang Tuhan aturkan ini, tenanglah. Sungguh, Tuhan  menyukai orang yang senantiasa sabar.

Menarik Pelajaran yang dipesankan oleh Richard Marcinko, seorang Veteran perang Vietnam  dari tentara  AS, menuliskan, "Perubahan itu menyakitkan, Ia menyebabkan orang merasa tidak aman, bingung, dan marah. Orang menginginkan hal seperti sediakala, karena mereka ingin hidup yang mudah" Virus Corona membawa kita menuju perubahan, perubahan untuk menatap diri, bahwa manusia sejatinya, masih sangat lemah.

Kelemahannya pada hal yang tak terlihat, Covid-19, Virus, seuntai RNA yang dibawa angin,  renik dan  tak kasat mata, mampu membawa kekhawatiran global, mampu meruntuhkan saham dunia. Sungguh luar biasa.

 Dibingkai itu manusia diajak merenungi diri, bahwa, "kekuatan itu adalah menerima segalanya dengan mengatakan bahwa kekuatan ada dalam kelemahan, dengan saling menghargai, dalam sepucuk predikat" memaafkan' apapun usaha yang ditempuh berbagai pihak dalam mengatasinya. sebab  semua sisi memilikiki  kekurangan, memaafkan sekali lagi itu menjadi identitas manusia,yang paham akan keunikan ciptaan dari maha karya Tuhan.

Virus Corona bak katalis dalam sistem masyarakat manusia saat ini, untuk mempercepat memasuki kesadaran manusia, untuk berbenah untuk  menjadi lebih baik. Virus Corona seakan ingin berpesan, bahwa kedatanganku tak seberapa, dibandingkan azab-azab yang lain. Sambutlah segala kegelisahan hati dengan Istighfar buka keluhan, rawatlah segala kekecewaan dengan Doa dan gantikan keputus-asaan kita dengan harapan, bahwa cobaan membuat kita kuat dan bangkit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun